Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Gempa bumi bermagnitudo 6 pada Selasa (16/7/2019) pukul 07.18 WIB mengguncang pulau Bali.
Pusat titik gempa berada di 83 km barat daya Nusa Dua di kedalaman 104 kilometer.
Kabar tersebut telah dirilis BMKG melalui akun Twitter BMKG, @infoBMKG.
Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan gempa terasa di sejumlah daerah, seperti Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember, dan Lumajang.
Malam sebelum terjadinya gempa Bali, sebuah fenomena tak biasa terjadi di Pantai Batu Bolong, Canggu, Badung, Bali.
Peristiwa itu sempat diabadikan dalam sebuah video dan diunggah di sosial media Twitter.
Video tersebut diunggah melalui akun Twitter @tohir2349, Senin (15/7/2019) malam.
"Ada kejadian fenomena alam sebelum gempa terjadi, tepatnya tadi malam ada ribuan ikan terdampar di Pantai Batu No Long Canggu Bali, Senin Malam 15 Juli 2019," tulis akun Twitter @tohir2349.
Dalam video tersebut terlihat puluhan warga tengah berada di tepi sebuah pantai lalu bersama-sama mengumpulkan ikan-ikan lemuru yang terdampar.
Beberapa warganet menyaksikan video tersebut pun mengkaitkannya dengan gempa berkekuatan magnitudo 6 di Bali, Selasa (16/7/2019).
Sementara, Klian Banjar Canggu, Adi Ardika saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (17/7/2019) mengatakan fenomena tersebut bukan akibat gempa Bali.
Warga setempat sesungguhnya sudah terbiasa dengan fenomena tersebut.
Baca Juga: Siswa SMA Taruna Indonesia Tewas Dihajar Staff Pengajarnya Sendiri, Polisi Ungkap Motifnya
1. Peristiwa tahunan, warga sudah terbiasa
Fenomena tersebut sering terjadi setiap tahun.
"Setiap tahun terjadi pada bulan Juni sampai Agustus, volume (ikan) tahun ini memang lebih banyak," kata Ardika.
Baca Juga: Terungkap Identitas Pengendara Mobil Jeep Rubicon yang Nekat Terobos Garis Finish Milo Run
Dia menjelaskan situasi tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya karena sejumlah peselancar memasang lampu di pinggir pantai.
Tujuannya untuk penerangan saat berselancar malam hari.
Keberadaan lampu ini rupanya menarik perhatian ikan-ikan tersebut.
Baca Juga: Noor Lizah, WNA Istri Gubernur Kepulauan Riau yang Tak Pernah Bisa Jadi Ketua PKK Seumur Hidupnya
2. Ikan lemuru tertarik lampu peselancar
"Kami sudah konsultasi ke ahlinya, ikan jenis ini memang tertarik pada cahaya," ujarnya.
"Begitu lihat sinar di pantai ikannya mendekat bersama gelombang, tapi begitu ombaknya surut ikannya malah tertinggal di pantai."
Karena itu Ardika menegaskan tidak ada kaitannya antara ikan yang naik ke darat dengan gempa besar yang terjadi pada Selasa (17/7/2019).
"Perlu kami sampaikan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan gempa karena terjadi setiap tahun," ujarnya.
3. Warga diimbau utamakan keselamatan
Baca Juga: Rapat Tak Kunjung Disuguhi Makanan, Anggota DPRD Bulukumba Robek Daftar Hadir dan Walkout
Selain itu kepada warga, Ardika mengimbau untuk tidak ke pantai dulu sementara waktu, apalagi di malam hari.
Dia khawatir banyaknya orang yang datang untuk memburu ikan membuat warga berdesak-desakan dan mengabaikan keselamatan diri.
Selain itu pihaknya juga menghimbau pengelola usaha di sekitar pantai Batu Bolong untuk menurunkan intensitas cahaya agar tidak menarik perhatian ikan lemuru.
"Sekarang ombak sedang tinggi, kami berharap warga tidak pantai demi keselamatan," pungkas Ardika.
"Memang sih pengalaman sehabis gempa ada air pasang surut, ikan itu seperti itu. Tapi semalam kan tidak terjadi gempa. Hanya pagi tadi (terjadi gempa)," lanjutnya.
(*)