Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Kasus tewasnya seorang siswa Taruna di Palembang kini berbuntut panjang.
Selain berhasil menangkap tersangka yang ternyata merupakan staf pengajar korban sendiri, ternyata ada fakta terkait sekolah tersebut.
Dikutip dari Tribun Sumsel, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti menuntut Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan agar melakukan evaluasi ke SMA Taruna Indonesia.
Baca Juga: Alasan Mulan Jameela CS Gugat Prabowo Usai Tak Terpilih Jadi Anggota DPR
KPAI menemukan adanya hal-hal yang kurang layak dalam sekolah tersebut.
Tak hanya dari segi manajemen pengajaran, fasilitas di sekolah tersebut ternyata kurang memadai.
Padahal biaya masuk di sekolah tersebut tidaklah murah.
Baca Juga: Mengenal Sosok Arief Rachadiono Wismansyah, Wali Kota Tangerang yang Berani Lawan Menkumham
"Dari orang tua yang saya wawancarai, biaya masuk saja Rp 22 juta. Perbulan Rp 1,5 juta dan untuk biaya semester Rp 3 juta," jelas Retno.
"Ini adalah hal yang cukup mahal. Kondisi sekolah juga tidak laik kelas tanpa jendela sehingga pencahayaan kurang," tambahnya.