"Mama saya tuh jawabnya bijak tapi nyelekit. Misal ada yang bertanya, 'anakmu salah ceraikan ini orang baik, orang hebat, mantan itu hebat, pinter, lembut'. Mama saya jelasin, 'dia (Ahok) yang ngalamin, saya mau jelaskan gimana juga susah, tapi saya akan bantu kamu supaya kami punya menantu perempuan seperti dia'," jelas mantan Gubernur Jakarta itu.
Bukan hanya mamanya saja yang mendapat kritikan, Ahok juga mendapatkan hal serupa.
Ahok pernah dikritik oleh seorang pendeta.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama/Ahok (kiri depan) didampingi istrinya, Veronica Tan (kanan depan) menghadiri acara Pisah Sambut Kapolda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016). TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
"Saya juga dikritik pendeta, saya share ini kenapa? Di dalam penderitaan saya, Firman Tuhan ini yang nuntun kita. Buku saya yang ngedit itu tim psikologi positif. Ketika mereka lihat tulisan saya, isinya adalah titik nadir saya terendah adalah memutuskan perceraian. Saya sebenarnya gak mau cerai, tetapi saya juga bersyukur terima buku Pak Tong,
Pak Tong menuliskan, kenapa Allah mengatakan tidak boleh ada Allah lain selain Dia, bukan karena cemburu, tetapi karena laki-laki diciptakan menurut gambar rupa Allah,
Ada gak suami yang mau istrinya punya teman laki-laki lain? ini kira-kira seperti itu. Saya dikasih dua opsi, cerai atau menerima ada laki-laki lain," jelasnya.
Baca Juga: Ditinggal Ahok Nikah Lagi, Veronica Tan Justru Disebut Wanita Agung oleh Mantan Menteri
Di luar itu semua, Ahok ternyata pernah menasehati Veronica Tan.
"Seandainya Anda mendengar Firman Tuhan, saya ngomong sama mantan saya (Veronica Tan), 'jangan terjadi pertaubatan risau yang cabul'. Makanya dia bilang ke temennya 'Ahok payah, gak bisa makan kwetiaw tengah malam, minum kopi',
(Kemudian) saya bilang, saya harus bangun jam 4, mulai kerja jam 8. Kalau saya bangun jam 4, 3 jam saya butuh untuk saat teduh olahraga," kata Ahok.