"Mau ijazah nyangkut, mau kursi roda. Lu kira gue pohon duit di belakang rumah yang tinggal goyang-goyang jatuh tuh duit?" kelakarnya.
Ahok lalu mengatakan, ia tak akan dapat mengabulkan semua permohonan bantuan warga tersebut meskipun ia bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji fantastis.
Ahok mengatakan,salah satu hal yang membuatnya beralih dari dunia bisnis ke dunia politik saat itu adalah keinginanya agar memiliki akses yang luas untuk menyusun program bantuan untuk warga.
Sedangkan, kembali menjadi politisi bukanlah prioritasnya saat ini.
"Di tahanan saya mikir, kalau saya keluar, orang minta tolong bagaimana. Nah oleh sebab itu, kita panggil anak muda yang pintar dan kita ciptakanlah aplikasi. Jadi kalau saya pikir aplikasi ini seperti katakanlah Blibli.com, Tokopedia. Itu kan kalau ada yang punya barang sama yang mau beli ketemu," ujarnya.
"Nah kenapa sih enggak bikin aplikasi orang yang pengen nyumbang sama orang yang terima sumbangan ketemu. Nah kita pikir sih aplikasi Jangkau," paparnya.
Menurut Ahok, aplikasi ini akan di-launching pada tanggal 1 Agustus 2019.
Dengan aplikasi ini, lanjutnya, siapapun yang memiliki barang atau apapun untuk disumbangkan dapat bertemu langsung dengan warga yang membutuhkan.