Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Para penderita gangguan jiwa dapat menjadi temperamen dalam waktu yang singkat.
Saat merasa tergunjang, penderita gangguan jiwa bisa tiba-tiba berteriak, mengamuk, marah bahkan melakukan tindakan bahaya.
Wiji Fitriani, warga Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri merupakan satu dari sekian banyak penderita gangguan jiwa.
Dilansir Gridhot.ID dari Surya Malang, wanita berusia 29 tahun ini seolah berubah menjadi kanibal saat kejiwaannya kambuh.
Wiji Fitriani, dapat menggigit jari-jari tangannya bahkan memakannya. Tak hanya itu, ia juga menghisap darah dari jari-jari tangannya yang terluka.
"Kalau gangguan jiwanya kambuh, penderita menggigit jari tangannya sampai terluka dan mengisap darahnya. Kadang juga ditelannya," ungkap Dedi, tetangga Wiji Fitriani kepada Surya Malang, 18 April 2019.
Wiji Fitriani yang hanya dirawat sang nenek dalam garis kemiskinan membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bergerak.
Diwartakan TribunKediri.com, Wiji Fitriani sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
Selain itu, Wiji Fitriani juga mendapatkan perawatan medis dari Rumah Sakit Haji Surabaya dan Rumah Sakit Dr. Soetomo. Meski mentalnya secara bertahap mengalami pemulihan, telapak tangan yang sudah habis dimakan tidak bisa kembali.
Untuk itu, Gubernur Khofifah kembali menyerahkan bantuan berupa tangan palsu atau dalam bahasa medis disebut protesa.
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di rumah gadis yang biasa disapa Fitri tersebut di Desa Ngadi, Kec. Mojo, Kab. Kediri, Minggu (21/7/2019).
Suasana haru terlihat begitu terasa, tangis Fitri seketika pecah saat Gubernur Khofifah memasangkan langsung protesa tangan palsu di lengannya.
Fitri yang saat itu didampingi neneknya, seketika memeluk Gubernur Khofifah dan mengucapkan terimakasih.
“Terimakasih, terimakasih Ibu Khofifah, maafkan saya selama ini,” ucap Fitri dengan terbata-bata.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menyampaikan, berkat koordinasi dan kerjasama yang intensif antara Pemprov Jatim dan Pemkab Kediri, perawatan pada Fitri bisa dilakukan optimal.
Bahkan, saat ini kondisinya sudah menunjukkan perubahan yang sangat baik.
“Sekali lagi kami sampaikan terimakasih kepada ibu Gubernur dan tim atas bantuan sosial dan program penanggulangan kemiskinan lainnya yang diberikan kepada Kab. Kediri,” ujarnya.
Turut mendampingi pada kegiatan tersebut, antara lain Kepala Dinkes Prov. Jatim, Kepala Dinsos Prov. Jatim, kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, serta 100 orang penerima bantuan PKH Plus. (*)