Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Kabar mengejutkan datang dari institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri.
Dikutip dari Warta Kota, seorang anggota Polri berpangkat Brigadir diduga memberondong rekannya berpangkat brigadir kepala (Bripka) dengan tujuh butir peluru hingga tewas.
Peristiwa penembakan itu terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.
Berdasarkan laporan, Brigadir berinisial RT (32) menembak Bripka berinisial RE (41).
Adapun, Bripka RE merupakan anggota samsat Polda Metro Jaya.
Dikutip dari Kompas, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa penembakan di Polsek Cimanggis diduga disebabkan oleh seorang anggota polisi yang terpancing emosi.
Baca Juga: Polisi Sebut Nunung Baru 5 Bulan Pakai Narkoba, Indro Warkop: Lah, Sekarang Lagi...
Pasalnya Brigadir RT emosi lantaran rekannya, Bripka RE menolak permintaannya dengan nada kasar.
Keduanya tengah menangani kasus tawuran.
Awalnya, Bripka RE mengamankan seorang pelaku berinisial FZ dengan barang bukti senjata tajam.
Tak lama, orang tua FZ datang ke kantor Polsek Cimanggis didampingi Brigadir RT dan Brigadir R.
Kedua polisi yang datang bersama orang tua FZ meminta Bripka RE untuk melepaskan FZ.
"Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Brigadir RT merasa penolakan yang disampaikan Bripka RE bernada kasar.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, Brigadir RT kemudian pergi menuju ruangan lainnya yang bersebelahan dengan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis.
Ia mengambil sebuah senjata api jenis HS 9.
Bak kerasukan setan, Brigadir RT menembak Bripka RE secara membabi buta hingga tujuh kali tembakan.
Ketujuh kali tembakan itu disebut mengenai bagian dada, leher, paha, dan perut.
Akibatnya, Bripka RE meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
"Lalu, dia (Brigadir RT) menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.
Jenazah Bripka RE telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan otopsi.
"(Jenazah korban) sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," kata Argo.
Saat ini, Polda Metro Jaya masih menunggu hasil otopsi untuk mendalami kasus ini.
"Masih kita dalami (motif penembakan)," ungkap Argo.
(*)