Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Siti Khadijah, Abu Thalib dan Abdul Muthalib dimakamkan di Al-Ma'la.
Hal ini dikarenakan Al Ma'la memang menjadi tempat pemakaman pilihan masyarakat Mekkah pada saat itu.
Howard juga menjelaskan, bentuk makam Al Ma'la tidak terlalu besar, bahkan lebih kecil dari makam yang ada di Madinah.
Dulunya, Al Ma'la dipenuhi dengan marmer yang indah dan batu putih, dan tempat-tempat suci yang menandai makam Khadijah, Abu Talib, dan lainnya.
Namun, sekarang bentuk itu sudah tidak ada lagi.
Dulunya, di pemakaman ini terdapat kubah besar yang menaungi makam Siti Khadijah.
Kubah besar itu membantu para peziarah jadi lebih mudah menemukan pemakaman ini.
Tetapi oleh pemerintah Arab Saudi, kubah itu diratakan agar tak dikeramatkan oleh peziarah.
"Sekarang tanda-tanda itu sudah tidak ada. Dinding batu putih panjang membatasi situs itu, yang dipenuhi dengan barisan batu kecil yang rapi, mencatat lokasi di mana orang mati dikuburkan, tetapi tanpa identifikasi," tulis Howard.
Selain Mbah Moen, ternyata ada ulama Indonesia yang dimakamkan Al Ma'la.