
Akun facebook diduga Enzo
SOP untuk menelusuri latar belakang calon taruna atau yang sedang berproses dalam pendidikan perwira tidak lepas dari pengawasan.
Pengawasan yang dimaksud adalah berlangsung secara periodik dengan melibatkan intelejen dan aparatur teritorial seperti Kodim, Koramil, dan BAIS TNI.
"Ini sudah berjalan sejak mereka diterima. Kita mesti pelan-pelan dan serius menangani ini. Jangan sampai TNI dirugikan dan dia juga dirugikan.," katanya.
Sisriadi mengatakan ada sejumlah seleksi untuk menjadi taruna di antaranya seleksi administrasi, kesehatan, jasmani, kepribadian melalui psikotes, akademis, terakhir dan yang paling penting adalah mental ideologi.
Terkait Enzo, dari semua seleksi di atas yang bersangkutan lulus menjadi calon Taruna Akmil.
"Namun kami juga punya sistem penyaringan lagi. Jadi, orang-orang yang sedang di dalam pendidikan, terutama pendidikan perwira itu juga terus kita dalami, karena kami di TNI tidak ingin tersusupi oleh orang-orang yang memiliki paham radikal," jelas Sisriadi.
Sisriadi menjelaskan radikal yang dimaksud ada tiga, yakni radikal kiri, radikal kanan dan radikal lainnya seperti ultraliberalis.

Enzo Zenz Allie, saat menuju tempat upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (6/8).