Rivo menjelaskan, saat masih di dunia tinju, ia mendapat honor sesuai dengan kotrak yang telah ia tanda tangani.
Saat itu, ia mendapatkan honor sebesar Rp 12 juta untuk waktu tujuh bulan.
Penghasilannya itu terbilang sangat kecil bagi seorang penyabet juara dunia olahraga tinju.
Bahkan, saat masih menetap di Jakarta selama sekitar dua tahun, Sang Mantan Juara Tinju ini terpaksa harus berhemat.
Dengan uang sebesar Rp 50,000 per hari, ia harus bisa tetap bertahan di kehidupan Jakarta yang terbilang mahal.
Sementara itu, uang sebesar Rp 350.000, adalah minimal uang makan yang ia dapatkan untuk satu minggu.
Jumlah tersebut bahkan jauh lebih sedikit ketimbang penghasilannya saat menjadi kuli bangunan.
Pada saat ia menjadi kuli bangunan, upah sejumlah Rp 150.000 bisa ia peroleh setiap harinya.
Bahkan dalam sebulan sudah ia bisa mendapatkan upah sekitar Rp 4,5 juta.