Untuk mandi dan makan masih belum bisa dilakukan sendiri.
"Kalau lagi tenang biasanya suka becanda dengan adiknya, ngobrol juga suka masih nyambung meski agak lama jawabnya," kata Cucu.
Kepala Desa tempat ia tinggal, H Junaedi mengatakan bahwa Rizki mengalami gangguan mental.
Ia mengatakan Rizki pernah dimasukkan ke sekolah SLB oleh pemerintah desa.
Namun, sekolahnya tak berjalan mulus dan diminta orang tuanya untuk berhenti di tengah jalan.
"Kebetulan di Desa Babakansarj ada yayasan, dan di dalamnya ada SLB, saya tak tau apa alasan orang tua Rizki malah memberhentikan anaknya sekolah," katanya.
Sementara itu, Camat Sukaluyu mengaku telah mengetahui kebiasaan anak di Desa Babakansari gemar menggigit hewan.
Pihaknya pun telah mengagendakan dengan organisasi masyarakat yang kebetulan mempunyai akses untuk melakukan pengobatan terhadap Rizki.(*)
Source | : | Tribunjabar.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar