Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Memiliki uang Rp 100 ribu tentu saja sudah cukup banyak bagi beberapa orang.
Meski dianggap cukup banyak, Rp 100 ribu tetap saja kurang untuk biaya makan selama beberapa hari.
Namun pria yang satu ini justru mampu gunakan Rp 100 ribu untuk biaya makan selama satu tahun.
Dikutip Gridhot dari Cleo.com.sg, pria bernama Daniel Tay asal Singapura berhasil membuktikan dirinya bisa bertahan hidup dengan modal Rp 100 ribu selama satu tahun.
Daniel Tay menceritakan kalau dirinya di tahun 2017 hanya menghabiskan 8 US Dollar atau setara Rp 100 ribuan.
Ternyata cara hidupnya saat itu luar biasa unik.
Mengaku sebagai seorang Freegans, Daniel hidup hanya dari sampah orang-orang di sekitarnya.
Yup, benar-benar sampah yang ada di pembuangan.
Daniel adalah seorang 'penyelam sampah', dia mencari barang-barang bekas untuk kebutuhannya, termasuk dalam hal makanan.
Kaum freegan sendiri adalah mereka yang prihatin dengan kenyataan bahwa telah terjadi pemborosan yang dahsyat demi sebuah gaya hidup.
Sedikit berbeda dari kaum minimalis, freegans lebih ekstrem dalam mencari penghidupan.
Pria berusia 38 tahun tersebut mendefinisikan sendiri freegan menurutnya.
"Seorang freegan adalah orang yang menghabiskan sangat sedikit uang. Dia mencoba mendapatkan semuanya secara gratis, ”katanya.
Setiap bulan, Daniel hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan seperti tagihan, investasi, dan hipotek.
Saat akan membeli makanan, dirinya justru lebih memilih membeli makan untuk kucingnya dibanding untuknya sendiri.
Meski terkesan sebagai pencari sampah, Daniel ternyata memiliki pekerjaan yang cukup baik.
Dirinya merupakan seorang perencana keuangan.
Namun semua berubah setelah dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Colin di acara Honesty Circles.
“Sekitar 20 hingga 30 dari kami berbicara tentang menyerahkan pembayaran gaji yang stabil untuk mengejar hasrat kami."
"Tapi ketika giliran Colin, dia mengatakan 'Saya di akhir 40-an, sudah pensiun dan hanya menghabiskan 100 US Dollar sebulan."
"Saya tidak perlu khawatir tentang uang karena saya mendapatkan semuanya secara gratis. Begitu kata Colin," tutur Daniel.
Menurut Daniel, Colin hidup sebagai freegans selama dua tahun.
Dirinya mengumpulkan sampah dari toko dan supermarket dan beberapa makanan yang dibuang tetangganya.
Untuk Daniel sendiri, dirinya mendapatkan keuntungan dari para tetangganya.
Para tetangga Daniel dengan santai memberikan makanan dan sayuran sisa kepadanya dan langsung menaruhnya di depan rumah.
Daniel sampai-sampai bisa membuat penuh lemari esnya hingga apa yang dia dapat akhirnya diputar kembali ke tetangga yang membutuhkan.
Dia mencari sisa-sisa sabun dan shampo di tempat sampah (kebiasaan orang membuang barang-barang ini meskipun masih sisa setengah).
Daniel juga menemukan tas, sepatu, peralatan rumah tangga lain, bahkan konsol PlayStation 3 yang masih berfungsi.
Daniel mengaku ingin mengurangi pemborosan dengan gaya hidupnya yang sekarang.
"Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya.
(*)