Orang suku Yanomani diketahui sangat jarang bersentuhan dengan air kecuali untuk keperluan minum.
Mereka beranggapan jarang kontak dengan air untuk melindungi diri dari ancaman predator.
Dengan tidak bersentuhan dengan air, kompleksitas bakteri dalam tubuh mereka menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh.
Hasilnya, tubuh orang-orang suku Yanomami lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.
Kompleksitas bakteri sendiri merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk kesehatan tubuh.
Jika kompleksitas bakteri berkurang, tubuh akan rentan terhadap virus dan penyakit.
Apalagi jika orang-orang tersebut berada daerah tropis seperti Indonesia.
Bahkan menurutu survei yang tercantum dalam studi tersebut menyatakan empat dari lima wanita tidak mandi setiap hari.
Sementara itu, sepertiganya mengatakan, mereka bisa pergi selama tiga hari tanpa mandi.