Bahkan Rahmadi juga menglami kesulitan bicara.
Orangtua Rahmadi mengaku tak ingin anaknya keluyuran ketika ditinggal bekerja.
Bari (50) dan Warti (48), orangtua dari Rahmadi akhirnya bersedia untuk mengurus remaja itu dengan layak setelah dimediasi beberapa pihak.
"Jika mereka (orang tua Rahmadi) masih melakukan hal sama (mengurung dan memukul) anaknya, maka mereka siap diproses secara hukum. Itu tertuang dalam surat perjanjian yang dibuat," ungkap Fahruddin, Kepala Bidang Sosial dan Rehabilitasi Dinas Sosial PALI, Kamis (22/8/19).
Down Syndrome sendiri sebenarnya bukanlah sebuah penyakit.
Dikutip Gridhot dari Alodokter, Down Syndrome sendiri merupakan kelainan genetik yang dianggap cukup sering terjadi.
Data WHO memperkirakan 3000 hingga 5000 bayi terlahir dengan kondisi ini setiap tahunnya.
Down syndrome terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom nomor 21. Kromosom atau struktur pembentuk gen normalnya berpasangan, dan diturunkan dari masing-masing orang tua.
Ada beberapa faktor yang berisiko menimbulkan salinan ekstra pada kromosom 21, antara lain ibu sudah cukup berumur saat hamil atau memiliki penderita Down syndrome lain dalam keluarga.