Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Indonesia sepertinya sedanga dibanjiri banyak sekali prestasi dari para insan muda.
Sebelumnya diketahui tiga orang pelajar SMA berhasil meraih juara dunia atas temuan obat penyembuh kanker.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani yang merupakan siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah menemukan obat kanker alami.
Mereka menemukan sebuah tanaman berupa batang pohon tunggal bernama bajakah yang bisa jadi obat kanker.
Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa itu memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu bajakah tersebut.
Hingga akhirnya penelitan tersebut berhasil menang di World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
Setelah prestasi tersebut, kini muncul lagi insan muda Indonesia yang berhasil memenangkan penghargaan skala Internasional.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tim Indonesia yang terdiri dari siswa SMP dan SMA dari berbagai wilayah berhasil memenangkan 7 medali dalam International Conference of Young Social Scientist (ICYSS) 2019.
Kompetisi penelitian internasional untuk remaja tersebut dilangsungkan di Belgrade, Serbia.
Namun siapa sangka, kalau salah satu peserta yang berhasil memenangkan medali ternyata merupakan cucu Gus Dur.
Shabrina Arinka merupakan cucu dari Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Arinka sendiri merupakan putri dari Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid yang merupakan anak pertama Gus Dur.
Arinka dan temannya dari Tumbuh High School Yogyakarta, Maria Angelita meraih medali perak bidang sosiologi lewat penelitian berjudul "Fake News And Election: Through The Lens of Millennials And Gen Z" .
Tak hanya Arinka, enam rekannya yang lain juga berhasil membawa pulang medali dengan penelitian mereka.
Dikutip dari Kompas.com, berikut nama-nama pemenang ICYSS 2019 dari Indonesia:
1. Arnett Grady (Cita Hati Christian School West Campus Surabaya): medali emas bidang geografi lewat penelitian “A Study to Find Solutions for Urban Floods in Citraland”.
2. Shabrina Arinka dan Maria Angelita (Tumbuh High School Yogyakarta): medali perak bidang sosiologi lewat penelitian “Fake News And Election: Through The Lens of Millennials And Gen Z” . Baca juga: Selain Temuan Bajakah untuk Obat Kanker, Ini 4 Inovasi Siswa Indonesia
3. Steryna Ownrysher Nyoto (Cita Hati Christian School East Campus Surabaya): medali perak di bidang ekonomi lewat penelitian “Smokers Transparency Operation Protocol (STOP)”.
4. William Chandra (Cita Hati Christian School East Campus Surabaya): medali perak bidang psikologi lewat penelitian “Media Effect on Negative Stereotyping Among High School Student” di bidang Psikologi".
5. Rafael Asa Edginius Krisdina dan Clarissa Pramesti Tiara Puteri (SMPK Santa Maria Surabaya): medali perunggu bidang sosiologi dengan penelitian “Influence of Social Media on The Learning Pattern and Academic Achievements of Adolescents: Case Study in Santa Maria Junior High School Surabaya”.
6. Jeremy James (SMA Ciputra Surabaya): medali perunggu bidang sejarah dengan judul “Harmonization of Sunda-Jawa, Potential for The Loss of The Dinoyo Street and Gunung Sari History in Surabaya”.
7. Jacques Davidson Widodo (Cita Hati Christian School East Campus Surabaya): medali perunggu bidang geografi lewat penelitian “Exploring The Geographic Advantages in Indonesia” .
Total Indonesia berhasil membawa 1 medali emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu.
(*)