Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Pernikahan campuran antara WNI dan WNA sudah sering terjadi di Indonesia.
Tak hanya deretan selebriti saja yang melakukannya, masyarakat biasa juga banyak yang melakukan pernikahan campuran.
Belakangan lalu viral diberitakan pasangan pernikahan campuran antara pria asal Magelang Jawa Tengah Nur Khamid dengan bule cantik asal Inggris Polly Alexandria.
Kini kembali viral seorang pria asal Cilandak menikahi bulecantik asal Austria.
Melansir dari TribunJakarta.com, Selasa (27/8/2019), Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pondok Labu, Bambang Irawan (28) berhasil menikahi wanita pujaannya Arzum Balli (26), perempuan asal Austria.
Irwan awalnya juga tak menyangka bisa mendapatkan pasangan hidup seorang perempuan cantik dari daratan Eropa.
Semua itu berka media sosial yang mempertemukannya dengan kekasihnya di negara jauh dari tempat tinggalnya.
Melalui sebuah aplikasi karaoke yang bisa bernyanyi bersama, Bambang atau akrab dipanggil Awan ini bertemu Arzum pada tahun 2016.
"Awalnya dari Media Sosial Smule, kemudian dari situ sering nyanyi bareng. Dari situ pertemanan kita berlanjut," ungkapnya pada Selasa (27/8/2019).
Merasa ingin mengenal Awan lebih dekat, Arzum pun nekat datang ke Jakarta untuk menemuinya di tahun 2017.
Selama dua minggu, Arzum tinggal di Jakarta untuk bertatap muka dan menghabiskan waktu dengan Awan.
"Saya kira bercanda, masa bule nembak saya saat datang menemui saya, saya kaget. Dari pertemuan pertama kalinya itu, dia ngajak saya nikah," terangnya.
Akhirnya mereka pun sama sama menanakan rasa cinta dan memutuskan untuk melanjutkan hubungannya ke ranah yang lebih serius.
Pada tahun 2018, Awan mulai mengurus pernikahannya dengan Azrum yang lumayan ribet.
Selama tahun 2018, Awan harus bolak-balik ke instansi pemerintahan untuk mengurus berkas menikah.
Dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga Kedutaan Austria.
Ia harus mengurus akte lahir, surat domisili hingga surat keterangan belum pernah menikah.
Sebab, pernikahan yang akan dilakukan adalah lintas negara.
"Memang pas pengurusan, harus jauh-jauh hari karena lama. Saya pun sempat bikin akte baru karena yang lama enggak boleh dilaminating. Ada kali lima kali bolak-balik," ceritanya.
Berkas yang sudah dilegalisir oleh Kementerian itu pun ia serahkan ke Kedutaan Austria dan berkas kemudian dikirimkan ke Austria.
"Berkas semua harus dilegalisir baru diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh penerjemah tersumpah. Kemudian saya kirim," sambungnya.
Pada saat itu, Arzum yang sudah terlanjur balik lagi ke Jakarta membuat Awan harus menarik kembali berkas yang telah dikirimkan ke Austria itu.
"Saya udah ngirim buat dia terima. Tapi mendadak dia datang ke Jakarta jadi berkas ditarik kembali," bebernya.
Mereka pun akhirnya daftar menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cilandak pada tanggal 18 Agustus 2019 silam.
Pernikahan Awwan dengan Arzum pun berlangsung layaknya orang pemukiman di indonesia.
Ia melaksanakan resepsi pernikahannya di rumahnya.
Usai menikah, Arzum kembali ke tempat asalnya di Wels, Austria.
Nantinya, Awan akan menyusul perempuan berdarah Turki itu ke sana.
Namun, ia harus belajar bahasa Jerman sebelum berangkat ke Austria.
"Harus belajar bahasa Jerman dulu. Harus punya sertifikat A1. Saya akan ikut les di Goethe-Institut Jakarta," bebernya.
Selama ini, petugas kebersihan itu juga belajar sendiri lewat buku-buku latihan bahasa Jerman.
Pekerjaannya pun akhirnya harus ia tinggalkan sebagai petugas PPSU jika berangkat ke Jerman.
"Bu Lurah cuma memberikan pesan, hati-hati, yang penting di sana sudah ada kerjaan, baru keluar dari PPSU," tambahnya.
Sang istri pun tau pekerjaan Awan merupakan pekerja kasar yang bergelut setiap hari di lapangan.
Lumpur dan sampah yang berserakan di selokan maupun di jalan sudah menjadi tugas Awan.
Akan tetapi, Arzum tetap menyukai dirinya dan menerima apa adanya.
Tak jarang ia sering mampir ke Kelurahan Pondok Labu untuk menengok Awan. Tak jarang membawakan makanan untuknya.
Bahkan, mereka berdua tak memedulikan anggapan sebelah mata orang yang melihat hubungannya.
"Katanya, dia menerima saya apa adanya. Dari situ saya percaya, dia melihat usaha saya bekerja keras. Berkat dia, saya merasa diri saya maju," tandasnya.
Memperistri Arzum bagi Awan terasa seperti kejatuhan rezeki nomplok.
Dari hubungannya ini, harap Awan, ia dapat memperbaiki keturunan.
Awalnya, orangtua Awan pun juga tak percaya anaknya bisa memiliki kekasih orang Austria.
"Mereka juga enggak percaya. Masa banyak perempuan di Indonesia, dapetnya dari luar. Tapi mereka memberi kebebasan ke saya," terangnya.(*)