Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Di era yang serba canggih ini, penggunaan smartphone jadi kebutuhan primer umat manusia milenial untuk bersosialisasi.
Banyak orang menggunakan smartphone untuk menjalankan komunikasi mereka ke orang-orang sekitar.
Bermodal smartphone dan internet, tiap orang juga bisa mencari berbagai informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun.
Namun layaknya semua barang di dunia ini, smartphone juga akan berdampak buruk jika digunakan berlebihan.
Salah satunya menimpa remaja yang satu ini.
Seorang pria sebut saja Zhang (nama samaran) awalnya merasakan sakit pengad di bagian dadanya.
Remaja yang masih berusia 19 tahun tersebut mengira penyakit itu sesak biasa dan tidak pernah memeriksakannya.
Hingga akhirnya penyakit sesaknya semakin parah hingga Zhang harus dilarikan ke rumah sakit.
Dikutip Gridhot dari Toutiao, Zhang ternyata menderita infark miokard rendah akut.
Liu Zhiyuan, kepala dokter obat kardiovaskular di Pusat Nyeri Dada Rumah Sakit Pusat Nanyang, China adalah dokter juga merawatnya untuk pertama kalinya.
Seperti Tong pada usianya itu, keluarga mengira dia mengalami masalah jantung, tetapi dia tidak merokok atau minum.
Sedangkan satu-satunya kebiasaan tidak sehat Tong adalah begadang dan menonton telepon.
Itu adalah salah satu yang menyebabkan penyakit tersebut, menurut Liu Zhiyuan.
Zhang menyesal atas kebiasaannya yang sering begadang bermain Hp.
Penyakit Miokard infark ternyata jadi salah satu yang penyakit jantung koroner paling berbahaya dari lima jenis lainnya.
Pasalnya, penyakit tersebut bisa menyerang siapa sajayang memiliki kebiasaan tidak sehat meskipun tidak merokok atau minum alkohol.
Banyak orang mengalami gangguan sulit tidur hanya gara-gara sering bermain hp di malam hari.
Seorang profesorasal Universitas Monash, Shantha Rajaratnam menyatakan ternyata layar handphone lah yang menjadi penyebab insomnia parah bagi beberapa orang.
Dikutip Gridhot dari Gridhealth, cahaya layar yang menyala dari ponsel dan tablet ternyata dapat mengganggu siklus tidur dari tubuh manusia.
Manusia yang kerap menggunakannya bisa mengalami insomnia.
Semakin dekat cahaya layar ke muka, maka pengguna ponsel akan semakin sulit untuk tidur lias besar peluangnya mengalami insomnia.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rensselaer Polytechnic Institute di New York, AS.
Menurut para ahli paparan cahaya dari tablet dapat menurunkan kadar hormon melatonin dalam tubuh hingga 23%.
Dikutip dari Mayo Clinic, melatonin adalah zat alami dalam tubuh yang membantu seseorang untuk tidur dengan cara memberitahukan tubuh bahwa situasi di sekitarnya sudah gelap dan ini saatnya untuk tidur.
Para pengguna diharapkan berhati-hati dan tidak menggunakan handphone ketika berniat untuk istirahat tidur.
Ketika akan tidur, coba singkirkan handphone agar anda bisa fokus tidur dengan tenang.
(*)