Dikutip Gridhot dari Daily Mail, National Heart and Lung Institute mengungkapkan kalau cokelat memiliki kandungan Theobromine yang bisa menghentikan refleks batuk.
Bahkan kandungan theobrimine lebih baik dari pada Kodein yang merupakan bahan utama dari obat batuk.
Dikutip dari Gridhealth, cokelat nyatanya mampu mengurangi frekuensi batuk dan juga berguna mengatasi gangguan tidur hanya dalam waktu 2 hari.
Tak hanya itu, cokelat malah bisa mencegah batuk jika dikonsumsi lebih awal atau ketika seseorang mulai merasakan gejala-gejala batuk.
Namun cokelat yang dikonsumsi harus berupa cokelat batang bukan cokelat seduh yang sudah dibuat dalam bentuk minuman.
Sebab minuman cokelat tidak lama menyentuh tenggorokan hingga tidak memiliki waktu untuk membuat lapisan pelindung.
"Memakan sebatang cokelat hitam sehari yang memiliki kadar senyawa tinggi, mungkin juga efektif untuk orang yang didiagnosis batuk terus-menerus, meskipun makan cokelat setiap hari mungkin memiliki efek lain yang tidak diinginkan, termasuk penambahan berat badan dan sebagainya," ucap Prof. Alyn Morice selaku kepala Klinik Hull Cough.
Cokelat ini bahkan dianggap lebih baik dari obat batuk berbentuk sirup.
Dikutip Gridhot dari Gridhealth, peneliti dari American Chemical Society yang mengatakan bahwa beberapa makanan seperti madu dan cokelat lebih mampu mengobati penyakit tersebut.