Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kesulitan Buru Benny Wenda Lantaran Sudah Jadi Warga Negara Inggris, Wiranto: Kalau Masuk ke Indonesia, Saya Tangkap!

Candra Mega Sari - Jumat, 06 September 2019 | 09:40
Benny Wenda dan Wiranto
Twitter/@NatashaFatah dan Kompas.com/Hafidz Mubarak A

Benny Wenda dan Wiranto

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko menyebut Benny Wenda sebagai tokoh di balik kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Benny Wenda yang kini bermukim di Inggris disebut telah memobilasi diplomatik serta informasi yang salah sehingga menyulut kerusuhan Papua.

"Ya jelas toh. Jelas Benny Wenda itu. Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang enggak benar."

Baca Juga:Lapas Abepura Turut Dibakar Massa Demo di Jayapura Papua, 4 Napi Berhasil Melarikan Diri Hingga 1 Petugas Patah Tulang, Begini Kronologinya

"Itu yang dia lakukan di Australia, di Inggris," ujar Moeldoko di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (2/9/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Moeldoko menilai apa yang dilakukan Benny Wenda merupakan strategi politik.

Moeldoko menambahkan, penanganan Pemerintah terhadap Benny Wenda tentu dilakukan secara politik dan tidak bisa menggunakan cara militer.

Baca Juga: Buntut Ucapan Kata-kata Rasis di Depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Tak Hanya Danramil Tambaksari, 4 Oknum Anggota TNI Juga Diskors dan Diseret ke Pengadilan Militer

"Ini lebih politik karena dia bergerak di front politik dan kami sudah lakukan (komunikasi dengan otoritas Inggris)," tutur mantan Panglima TNI itu.

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memastikan Benny Wenda sudah tak lagi berstatus warga negara Indonesia (WNI).

Wiranto mengatakan, saat ini Benny Wenda telah mendapatkan izin tinggal permanen dari Pemerintah Inggris.

Baca Juga: Sehari Berjuang Melawan Maut, Pratu Sirwandi, Anggota TNI Korban Penembakan KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Akhirnya Meninggal Dunia

Namun, kata Wiranto, Benny Wenda bukanlah warga kehormatan Kerajaan Inggris.

Wawancara Benny Wenda dengan CBC News
Tangkapan layar Twitter @NatashaFatah

Wawancara Benny Wenda dengan CBC News

"Ternyata setelah kami cek status WNI-nya telah hilang. Sesuai peraturan, (Benny Wenda) sudah menetap lebih dari 5 tahun di daerah lain tanpa melaporkan diri."

"Sekarang mendapatkan permananent residence dari Pemerintah Inggris dan diangkat menjadi warga kehormatan Kota Oxford," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Dibongkar Jurnalis Senior Papua, Identitas Asli Egianus Kogoya, Pimpinan KKB di Nduga yang Kerap Menantang Pasukan TNI, Ternyata Masih Sangat Belia, Bau Kencur dan Belum Genap Berusia 2 Dasawarsa

"Bukan kehormatan Kerajaan Inggris ya," kata dia.

Wiranto juga mengatakan, Benny Wenda telah melakukan sejumlah tindakan politik di luar negeri terkait upaya memerdekakan Papua dari Indonesia.

Pada tahun 2004 misalnya, Benny Wenda mendirikan Free West Papua Campaign di Oxford, Inggris dan International Parlement for West Papua 2008.

Baca Juga: Tewaskan Gubernur Sumatera Utara, Misteri Kecelakaan Pesawat Mandala Air RI91 14 Tahun Lalu Berhasil Dibongkar, Bukan Karena Angkut Durian, Tapi Ini Penyebabnya

"2011, Interpol mengeluarkan red notice atas laporan dari Polri, tetapi dicabut kembali pada tahun 2012 oleh Interpol atas pertimbangan politis," ucap Wiranto.

Wiranto
Kompas.com (Hafidz Mubarak A)

Wiranto

Sementara itu, pihak Kepolisian RI mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait proses hukum Benny Wenda.

Hal tersebut disebabkan lantaran Benny Wenda merupakan warga negara Inggris dan tempat kejadian perbuatan pidananya berada di London, Inggris, tempat ia bermukim saat ini.

Baca Juga: Akun Twitter Kodam Cendrawasih Minta Maaf Usai Jerinx SID Protes Lagunya Dipakai: Mohon Maaf Jika Bli Tidak Berkenan

"BW (Benny Wenda) itu WNA. Kemudian locus (tempat kejadian perkara) dan tempus (tindak pidana)-nya berada di luar negeri."

"Jelas hukum Indonesia tidak akan menjangkau ke sana," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).

Ketika ditanya apakah Polri akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengejar Benny Wenda, Dedi berdalih bahwa hal tersebut bukan ranah Polri, melainkan ranah Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga:Bendera Bintang Kejora Terus Berkibar di Sekitar Demonstrasi Masyarakat Papua, Ketua MPR: Baru Kali Ini Tidak Ada Tindakan Serius Sejak 15 Tahun Terakhir

"Ranahnya Kemenlu, Kemenlu sudah mengambil langkah-langkah diplomatis terkait hal tersebut," ujarnya.

Melansir dari Antara, Wiranto menegaskan jika Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda masuk ke Indonesia akan ditangkap.

"Ini kan bagian dari kondisi nyata, tidak hanya di Indonesia. Negara-negara lain pun ada pihak tertentu yang selalu merecoki," katanya, saat konferensi pers situasi Papua di Jakarta.

Baca Juga: Diduga Buang Bendera Merah Putih ke Selokan Lantaran Tak Mau Mengibarkannya, Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Digeruduk Ormas

Namun, kata Wiranto, proses penindakannya tidak gampang ketika pihak yang merecoki itu sudah bukan lagi WNI dan sudah mendapatkan perlindungan dari negara lain.

"Tatkala mereka sudah bukan warga negara Indonesia, dan juga sudah ada perlindungan suaka dari negara-nega lain, prosesnya kan tidak sederhana itu," tuturnya.

"Kalau (Benny Wenda) masuk ke Indonesia, ya, saya tangkap. Nanti kita proses," tegasnya.

Baca Juga: Bukan Kelompok Egianus Kogoya, TNI Sebut Anggota KKB yang Terlibat Baku Tembak di Wamena Bawahan Yusak Tabuni yang Kini Tak Lagi Eksis

Akan tetapi, kata dia, ketika Benny Wenda melakukan kegiatan di luar negeri, tentu butuh tindakan sejalan dengan langkah-langkah diplomasi yang diatur perundang-undangan internasional.

Yang jelas, Wiranto menegaskan pemerintah tidak tingal diam dengan tindakan Benny Wenda melalui provokasi-provikasinya dengan menyampaikan realitas sebenarnya yang terajdi di Papua

"Kati tidak diam, selalu lakukan langkah-lagkah untuk dapat menagntisipasi. bahkan, intercept kegiatan otu (provoasi). Procokasinya enggak mempan," ucapnya.

(*)

Source :Kompas.comANTARATribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x