Menurutnya, para peserta yang lolos seleksi pada audisi di PB Djarum dan menjadi pemain bulu tangkis profesional, nantinya akan timbul kontradiktif.
Misalnya adalah ungkapan "waduh saya berutang budi pada rokok", waduh saya harus membeli rokok".
Hal tersebut yang akhirnya dapat membuat anak-anak terpapar rokok dimasa depan.
Menurut Kak Seto, yang terpenting adalah pihak PB Djarum segera duduk bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Jangan sampai pembinaan atlet usia muda khususnya bulu tangkis terputus hanya gara-gara permasalahan iklan.
Selain itu, Kak Seto juga menekankan bahwa masyarakat jangan menyalahkan dan menuding KPAI sebagai penyebab tidak bisanya anak-anak mewujudkan cita-cita sebagai pebulu tangkis.
Menurutnya, tujuan dari KPAI adalah mencari jalan terbaik untuk semua pihak.
(*)
Source | : | Kompas.com,Pbdjarum.org |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar