Akibatnya tulisan Rafrendum itu menjadi tidak jelas karena bercak-bercak cat tidak beraturan yang menganainya (lihat gambar).
OTK tersebut setelah melemparkan cat, langsung naik dimotor, melarikan diri.
Pada pagi hari itu,kami mengganti banner baru dengan tulisan yang sama.
09 September 2019
Pada pagi subuh pukul 04.19 Wib. Mahasiswa Papua kembali diteror dengan ULAR.
2 motor yang ditumpangi 4 OTK, hendak berhenti didepan asrama dan melemparkan 2 karung (mulut karung terbuka) berisi ular kedalam pekarangan Asrama.
1 karung plastik (15-20 Kg) berisi 1 ekor ular dan 1 Karung kain (10 Kg) berisi 2 ekor ular agresif (mungkin berbisa), kami tidak bisa menangkap 2 ekor ular yang agresif karena mereka(ular) bergerak menuju selokan didalam asrama, sementara ular didalam karung plastik kami berhasil tangkap karena ularnya belum keluar dari karung.
Semua penghuni asrama yang masih tidur bergegas bangun dan keluar dari kamar.
Setelah keempat OTK melarikan diri menggunakan motor, penghuni melihat tidak jauh dari Asrama sekitar 20 Meter ada sekelompok orang (kami duga Intel) memantau kami dengan teropong, melihat itu kami menghampiri mereka dan mereka berlarian, terkocar-kacir.
Ditempat itu kami temukan sebuah teropong merek Nikon (lihat gambar dan Video).
Akhirnya kawan2 kembali masuk kedalam asrama dan kembali mengecek 2 ekor ular yang belum kami temukan sampai detik ini, semoga tidak ada korban akibat gigitan 2 ekor ular itu dikemudian hari.
Tanah Klonial, 09/09/19.
Ralat : Ular didalam karung (kain) ada 3 ekor," tulis akun Facebook Papua Bisa dalam unggahannya.
Source | : | Facebook,Twitter |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar