"Per pasien hanya bayar Rp 10 ribu saja. Sudah termasuk obat-obatannya ya," kata Mangku.
Sebelumnya, dokter Mangku ialah dokter khusus hewan, namun karena pengalamannya saat bertugas di Kabupaten Langkat, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi dokter umum dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Selain dikenal karena sifat pemurahnya, Mangku ternyata juga seorang yang sangat sederhana.
Meskipun berprofesi sebagai dokter, ia tak malu naik mikrolet saat pulang pergi menuju tempat kerjanya di poli klinik Pratama Bhakti Sosial Cabang St Tarsisius, Kebayoran Lama.
Ia juga mengaku penghasilan utamanya berasal dari uang pensiunan sewaktu dirinya di bekerja di Depatemen Pertanian sebagai dokter hewan dahulu.
"Saya hidup dengan uang pensiunan saya bukan dari klinik ini.
"Semasih saya hidup saya akan terus berusaha untuk menyembuhkan orang.
"Kalau mereka sembuh saya senang. Saya bangga sekali, ada kepuasan batin. Di situlah letak kebahagiaan saya," tandasnya.
Kebaikan dokter Mangku juga ternyata sama dengan kisah seorang dokter di Kota Solo.