"Kita sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kita sudah memutuskan seperti itu," ungkap Yoppy.
"Kita sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau, dan tahun lalu pun kita dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kita bukan produk rokok," jelasnya.
Yoppy menjeslaskan pula kalau dirinya sudah melakukan negosiasi sebelumnya terkait penghilangan brand Djarum namun tetap saja ditolak oleh KPAI.
"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.
Kabar kontroversial ini pun ramai di kalangan publik yang akhirnya menyoroti sistem kerja KPAI yang dinilai kurang tepat.
Sangking banyaknya yang menyoroti kerja KPAI, publik pu sampai mengulik siapa saja orang yang bekerja di dalam KPAI.
Belakangan ini viral sebuah postingan Twitter yang menyoroti salah satu sosok yang memegang kendali dalam KPAI.
Source | : | Kompas.com,Twitter,kpai.go.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar