Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Akhir Nasib Siswa Pembawa Clurit yang Tak Terima Ponselnya Disita Sang Guru, Surat Bermaterai Jadi Bukti Perdamaian Kedua Belah Pihak

Nicolaus - Rabu, 11 September 2019 | 15:13
Murid bawa celurit ke sekolah karena tak terima ponselnya disita.
Tangkapan layar Facebook Yuni Rusmini

Murid bawa celurit ke sekolah karena tak terima ponselnya disita.

Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (6/9/2019)kira-kira pukul 09.30 WIB di SMP N 5 Ngawen, Dusun Jurangjero, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Baca Juga: Miris, Jadi Satu-satunya yang Selamat dari Kecelakaan Maut Innova Vs Bus Mira, Tohir Justru Harus Mendekam Di Balik Jeruji Besi, Diburu Polisi Sejak Seminggu Sebelum Tragedi

Isi surat perjanjian dan perdamaian dari kedua belah pihak.
Tangkapan layar Twitter @merapi_news

Isi surat perjanjian dan perdamaian dari kedua belah pihak.

Dituliskan juga bahwa kasus tersebut terpicu karena adanya kesalahpahaman dari kedua belah pihak.

Pihak pertama atas nama siswa Tomo Sumito dengan pihak kedua atas nama Sriyana sebagai kepala sekolah sudah membubuhkan tandatangan damai diatas materai enam ribu rupiah.

Dengan demikian kasus ini pun ditutup secara damai.

Baca Juga: Jodoh Cerminan Diri, Berawal dari Kenalan di Kelab Malam, Pasangan Suami Istri Ini Tobat dan Hijrah Bareng, Rutinitas Party Kini Berganti Ngaji

Perjanjian kesepakatan damai dari dua belah pihak ini pun juga menjadi pembicaraan netizen.

Banyak netizen yang mengomentari postingan tersebut.

"Ga seru..!! hanya berakhir di atas materai," komentar akun Twitter @an_yen_nar.

Baca Juga: Ditilang Polisi Karena Tak Pakai Helm, Bapak Ini Menangis Termehek-mehek Saat Sang Anak Dinasihati Oleh Polwan, Tingkahnya Bikin Petugas Bingung

Source :Facebook Twitter

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x