Pernah Gantikan Ayah Prabowo Menjadi Menristek, Inilah Sepak Terjang Habibie di Dunia Teknologi, Lahirkan Pesawat CN-235 yang Masih Mengangkasa Hingga Kini

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie dikabarkan meninggal dunia pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (11/9/2019).

Dikutip dari Kompas.com, putra Habibie, Thareq Kemal Habibie mengonfirmasi terkait meninggalnya sang ayah.

"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meningal dunia jam 18.05 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Baca Juga: Impian Habibie yang Belum Terwujud Jatuh ke Pundak Putranya, Ilham Akbar Habibie yang Kini Bertanggung Jawab untuk Terbangkan Pesawat R80

Thareq mengatakan, ayahnya meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Melansir Kontan.co.id, Habibie menapaki jalan menjadi orang nomor satu di Indonesia saat ia diangkat menjadi wakil presiden RI ke-7 menggantikan Try Sutrisno.

Hanya berselang dua bulan tujuh hari, ia dilantik sebagai Presiden RI ke-3 menyusul pengunduran diri Soeharto pada 21 Mei 1998.

Ia memangku jabatan Presiden RI selama satu tahun lima bulan sebelum kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Baca Juga: 5 Potret Mochamad Rafiq, Remaja Pesepak Bola Nasional, Cucu Habibie yang Langsung Izin ke Timnya Saat Sang Kakek Wafat

Meski demikian, Habibie sejatinya lebih dikenal sebagai seorang teknokrat.

Riwayat karier anak keempat dari delapan bersaudara itu lebih banyak di dunia teknologi.

Mulai dari Direktur Utama PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad), Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Puncak karier Habibie di dunia teknologi terukir saat ia menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).

Baca Juga: Kayuh Sepeda Ontel untuk Antar Jemput Pesanan, Kisah Driver Ojol di Bekasi Ini Viral Usai Fotonya Tersebar di Media Sosial

Habibie dipercaya menjadi menristek menggantikan Soemitro Djojohadikoesoemo.

Soemitro merupakan ayah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Tak tanggung-tanggung, Habibie memangku jabatan menristek selama empat kabinet berturut-turut sejak 1983 hingga 1998.

Baca Juga: Ingin Ketemu Anak Tapi Malah Diusir oleh Sang Buah Hati, Ibu yang Sudah Tempuh Perjalanan dari Jember ke Bali Ini Berurai Air Mata di Warung Makan, Kisahnya Viral dan Tangisannya Menyayat Sanubari

Ia dipercaya Soeharto sebagai Menristek mulai dari Kabinet Pembangunan III hingga Kabinet Pembangunan VII dan menjadikannya sebagai pejabat menristek dengan masa jabatan terpanjang di Indonesia.

Namun banyak pihak memandang, salah satu pencapaian terbesar Habibie saat ia membesarkan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN).

Ialah yang membidani kelahiran pesawat CN-235 yang legendaris dan masih mengangkasa hingga sekarang.

Kompas.com

Pesawat CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia

Baca Juga: Digiring ke Polres Ponorogo, Tohir Rohjana, Korban Selamat Tabrakan Innova Vs Bus Mira Langsung Dijebloskan Penjara Gara-gara Narkoba, Polisi Sebut Korban Buron

Bapak Teknologi Indonesia, itu masih menyimpan mimpi untuk menerbangkan pesawat R80.

Ia merancang R80 untuk keperluan penerbangan jarak pendek dan menengah.

Mimpi itu kini tengah berusaha diwujudkan oleh anaknya, Ilham Akbar Habibie.

(*)