Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - BJ Habibie merupakan sosok pemimpin bangsa dan juga cendikiawan yang sangat dikagumi banyak orang.
Kecerdasannya dalam ilmu pengetahuan terutama di bidang dirgantara telah mendapatkan pehatian dari seluruh dunia.
Sikapnya yang nasionalis membuat BJ Habibie benar-benar menjadi sosok panutan bagi masyarakat Indonesia.
Habibie sendiri terkenal dengan temuannya "Crack Progression Theory" yang hingga kini menjadi pedoman dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Crack Progression Theory dianggap sangat penting dalam dunia dirgantara karena teori ini menjadi solusi dari masalah panjang yang dapat ditimbulkan oleh retaknya bagian sayap dan badan pesawat akibat mengalami guncangan selama take off dan landing.
Teori tersebut juga dikenal dengan sebutan, Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Fungsi Habibie.
Faktor Habibie bahkan menjadi pedoman dalam pembuatan pesawat terbang di seluruh dunia hingga saat ini.
Faktor Habibie disebut bisa meringankan operating empty weight (bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar) hingga 10 persen dari bobot sebelumnya.
Bahkan, angka penurunan ini bisa mencapai 25 persen setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam tubuh pesawat.
Faktor Habibie muncul di saat dunia penerbangan kebingungan memahami mengapa beberapa pesawat mengalami kegagalan struktural katastrofik dalam penerbangan stabil.
Pada 1960-an pesawat menjadi lebih cepat dan mesinnya lebih kuat. Ketika mesin bekerja terlalu keras, material "kelelahan" dan sering menimbulkan masalah kegagalan struktural.
Di masa inilah sosok Habibie muncul dengan kejeniusan dan temuannya.
Hingga saat ini teori tersebut masih dipakai untuk pembuatan pesawat dan masih relevan.
Dikutip Gridhot dari Antara, Peneliti Sosial Vokasi Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengatakan kalau temuan Habibie memberi pijakan nyata bagi peradaban umat manusia.
Tak hanya untuk 'digunakan', teori Habibie masih bisa terus dikembangkan dan menambah ilmu pengetahuan bagi manusia.
"Fakta inilah yang mendorong, saya dan teman-teman sebaya di masa kecil, menjadikan Habibie sebagai sosok ideal dari kecerdasan dan kesuksesan di masa datang,
"Habibie, menjadi legenda hidup di dalam setiap keluarga, yang membutuhkan kiblat motivasi kemajuan anak-anak mereka,
"Itu pula yang membuat saya, menjadi berambisi untuk sekolah di Jerman, meskipun tidak pernah menyelesaikannya, menerima Beasiswa DAAD bagaikan 'mendekap' sang idola" ucap Devie.
Karya-karya yang dihasilkan BJ Habibie disebutkan memberikan harapan bahwa Indonesia bisa.
Habibie dikatakan telah membawa mantra absolut yaitu kombinasi Iptek dan Imtak.
Iptek tanpa dipandu oleh Imtak akan membawa kehancuran umat.
"Mampukah kita semua mengonsumsi resep kebesaran Habibie tersebut?" tanya Devie.
(*)