Utang HR ke sejumlah warung, kata dia, biasanya dilunasi adik HR bernama Syehan.
"Biasanya yang bayar keluarga. Adiknya (HR), Pak Syehan," ujarnya.
Junaedi menjadi korban amukan HR saat terakhir kali meminta tiga bungkus rokok filter ke warungnya pada Kamis (12/9) pukul 19.30 WIB.
Pedagang warung kelontong itu menjadi sasaran kemarahan HR dengan pedang samurai saat pesanannya sedang tidak tersedia di warung.
"Saya jadi sasaran kemarahan HR. Dia ngamuk bawa samurai dan ngelempar saya dengan pecahan kaca," katanya.
Melansir dari Kompas, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan bahwa putra Elvy tidak diamankan.
"Infonya ada orang mengamuk, terus anggota ke sana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, ketika dikonfirmasi, Jumat (14/9/2019).
Namun, HR tidak diproses oleh polisi karena pihak keluarga menunjukkan surat keterangan gangguan jiwa.
"Enggak jadi diamankan. Keluarganya menunjukan surat keterangan gangguan jiwa, sekarang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD), Duren Sawit, Jakarta Timur," ungkap Argo.