Bahkan angka penurunan ini bisa mencapai 25 persen, setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam tubuh pesawat.
Faktor Habibie juga berperan dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian kerangka pesawat.
Sehingga sambungan badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu menahan tekanan udara saat tubuh pesawat lepas landas.
Begitu juga pada sambungan badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh, sehingga mampu menahan beban saat pesawat mendarat.
Lantas bagaimana masa kecil Habibie hingga ia bisa tumbuh menjadi orang yang sangat jenius?
Dilansir dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud via Kompas.com, kejeniusan Habibie telah terbentuk sejak kecil.
Selain karena keenceran otaknya, juga karena hasil didikan dan gemblengan ayahnya, Alwi Abdul Djalil Habibie.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar