Dikutip Gridhot dari The Week, America Academy of Pediatrics dibantu Universitas Psikologi Virgina menyatakan kalau tayangan Spongebob dapat merusak fungsi otak pada anak-anak.
Pasalnya menurut studi tersebut, tayangan Spongebob memiliki tayangan dan cerita yang terlalu cepat.
Tayangan di Spongebob Squarepant dianggap memiliki kecepatan alur cerita dan animasi yang tak sanggup diikuti anak-anak.
Alur yang terlalu cepat dianggap dapat membahayakan fungsi otak anak-anak yang sedang dalam masa pembelajaran.
Dikutip dari The Washington Post, penelitian tersebut menggunakan 60 anak yang berusia 4 tahunan dan dibagi menjadi tiga grup.
Satu grup diperlihatkan tayangan Spongebob, satu grup lainnya diperlihatkan tayangan kartun edukasi khusus TK, dan grup sisanya melakukan aktivitas menggambar.
Setelah melakukan aktivitas yang diperintahkan, anak-anak tersebut kemudian mengisi kuisioner dan menyelesaikan puzzle yang telah diberikan.
Hasilnya studi tersebut menyimpulkan kalau tayangan Spongebob yang selalu berganti adegan di tiap 11 detik membuyarkan konsentrasi anak-anak yang masih belum sempurna.
Penelitian ini kemudian meledak menimbulkan kontroversi di Amerika Serikat sendiri hingga membuat tayangan Spongebob semakin jarang ditonton.