Dikutip Gridhot dari Lifehack.org, Asosiasi Psikiater Amerika bersama beberapa dokter lainnya menyatakan terlalu banyak selfie sudah menjadi gangguan jiwa.
Kasus pemuda dari Inggris bernama Danny Bowman yang masih berusia 19 tahun mengalami gangguan jiwa ini.
Danny mengambil 200 selfie setiap harinya.
Bahkan Danny sampai tidak keluar rumah selama 6 bulan dan kehilangan 13 kg berat badannya gara gara obsesinya ini.
Danny sempat melakukan percobaan bunuh diri hanya gara-gara tidak mendapatkan Selfie yang sempurna baginya.
Asosiasi Psikiater Amerika menyatakan kalau mereka yang terobsesi selfie disebut sebagai selfitis.
Obsesi masyarakat untuk berselfie dan mengunggahnya di sosial media dianggap sebagai perwujudan kurangnya menghargai diri sendiri dan mengalami masalah keintiman.
Kasus terparah yang dialami Danny menjadi pelajaran kalau masyarakat kini mencari kesempurnaan untuk dianggap orang lain.
Padahal kesempurnaan tersebut tak akan pernah mereka dapatkan dan mereka hanya akan mencari celah dengan cara menghargai diri sendiri melalui selfie.
Masyarakat disarankan asosiasi ini untuk lebih menikmati momen yang ada dibanding harus mengambil selfie secara masif.
(*)
Source | : | LifeHack,Warta Kota,Sosok.ID |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar