Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kutip Ayat Al Quran, Vladimir Putin Minta Perang Yaman Dihentikan, Presiden Turki dan Iran Kaget Dengar Pimpinan Rusia Bacakan Surah Ali Imran

Dewi Lusmawati - Rabu, 18 September 2019 | 11:42
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Instagram @russia_president_

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Perang di Yaman berawal dari perang saudara antara pemberontak Houthi dengan pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi.

Namun perang tersebut meningkat menjadi peperangan yang lebih luas dengan serangan udara dari koalisi pimpinan Arab Saudi dan invasi darat besar-besaran yang dilakukan pada 2015.

Pasukan koalisi Saudi belum berhasil mengalahkan kelompok Houthi, yang didukung Iran, meski perang telah berlangsung selama lebih dari 4 tahun.

Baca Juga: 2 Kali Tertangkap Kamera Layani Valdimir Putin di Acara yang Sama Pada Waktu Berbeda, Wanita Penjual Es Krim Ini Diduga Agen Rahasia Rusia Berjuluk 'Cornetto', Punya Posisi Penting dan Pangkat di Atas Kolonel

Belakangan, kelompok Houthi mengklaim telah melakukan serangan drone yang menghancurkan kilang minyak milik Aramco di Arab Saudi, pada Sabtu (14/9/2019) dini hari.

Serangan itu memicu kebakaran di dua fasilitas utama Aramco, yakni di Abqaiq dan Khurais, kawasan timur Saudi.

Akibat serangan itu, Aramco menjelaskan bahwa 5,7 juta barel produksi minyak mereka hilang.

Baca Juga: Viral Wanita 27 Tahun Asal Tegal Nikahi Kakek Dukun Berusia 83 Tahun Karena Cinta Pada Pandangan Pertama, Berikut Bahaya Wanita Menikahi Pria yang Jauh Lebih Tua Darinya

Sementara produksi ethana dan gas alam berkurang setengahnya.

Pihak Amerika Serikat menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan tidak ada cukup bukti yang dapat membuktikan serangan datang dari arah Yaman, seperti diklaim Houthi.

"Iran telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke persediaan energi dunia," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Alih-alih memberikan peryataan kontradiktif, pimpinan Rusia, Vladimir Putin justru berusaha mendinginkan suasana.

Baca Juga: Baru Berusia Belasan Tahun Namun Sudah Buat Puluhan Video Asusila Bertajuk Vina Garut, Sosok V Ternyata Hanya Dibayar Rp 500 Ribu untuk Layani Pria Hidung Belang Suruhan Mantan Suaminya

Dikutip GridHot.ID dari Russia Beyond, di hadapan pemimpin Turki dan Iran dalam pertemuan di Ankara, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan untuk mengakhiri peperangan di Yaman seraya mengutip ayat Alquran.

Vladimir Putin saat konvoi bersama klub motor Night Wolves

Vladimir Putin saat konvoi bersama klub motor Night Wolves

Kejadian tak terduga ini dilaporkan Russia Times, Senin (16/9/2019).

“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara,” kata presiden Rusia mengutip Surah Ali imran ayat 103.

Baca Juga: Tak Kalah Modis dari Iriana Jokowi, Ibunda Felicia Tissue Juga Tampak Mempesona Meski Tak Lagi Berusia Muda, Lihat 4 Potret Cantik Calon Mertua Kaesang Pangarep

Pernyataan tersebut sontak mengagetkan seisi ruangan.

Tak terkecuali Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Meski begitu, keduanya sama-sama mengamini ucapan Putin.

Dikutip dari Kompas, Putin juga mengambil referensi lain dari Al Quran, yakni tentang bagaimana tindakan kekerasan hanya diperbolehkan untuk membela diri.

 Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan, desakan yang diberikan negaranya tidak ditujukan untuk me

Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan, desakan yang diberikan negaranya tidak ditujukan untuk me

Baca Juga: Viral di Instagram Video Suporter Bola Rusia Salat Berjamaah di Stadion Saat Waktu Ibadah Tiba, Kantor Berita Rusia Angkat Bicara

Referensi ayat dalam kitab suci Al Quran yang diambil Putin itu turut disetujui oleh Erdogan dan Rouhani, yang masing-masing merupakan Muslim Sunni dan Syiah.

Kedua pemimpin negara itu juga memperingatkan invasi yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman telah mengakibatkan puluhan ribu kematian selama lima tahun terakhir dan telah menghancurkan negara di ujung selatan Semenanjung Arab tersebut.(*)

Source : kompas Rusian Times Russia Beyond

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x