Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lagi, Kontak Senjata Aparat dengan KKB Papua Tewaskan 3 Warga, Bupati Justru Minta TNI-Polri Tidak Lakukan Pengejaran, Mengapa?

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 19 September 2019 | 08:42
Warga sipil jadi korban kontak senjata aparat dengan kelompok separatis Papua
Dok. Istimewa via Tribunnews

Warga sipil jadi korban kontak senjata aparat dengan kelompok separatis Papua

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Kontak senjata antara kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua dengan aparat setempat kembali terjadi.

Namun kontak senjata kali ini justru memakan korban jiwa tak berdosa.

Dikutip Gridhot dari Antara Papua, tiga warga diketahui tewas akibat kontak senjata aparat dengan KKSB.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Ponsel Canggih di Era Modern Ini, Sekelompok Arkeolog Hebohkan Publik, Usai Temukan Iphone Saat Gali Makam Tua Berumur 2000 Tahun

Menurut keterangan Bupati Puncak, Willem Wandik, dirinya mengakui ada warganya yang menjadi korban dalam kontak senjata itu.

"Memang benar ada warga yang menjadi korban saat kontak senjata terjadi, Selasa (17/9) sekitar pukul 15.00 WIT," ungkapnya saat dihubungi Antara.

Dirinya mengatakan kalau kejadian kontak senjata tersebut terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi.

Baca Juga: Jadi Dosen USU Padahal Tak Lulus SD, Marsius Sitohang Bikin Media Internasional Tercengang, Masa Lalunya yang Pernah Jadi Tukang Becak Jadi Sorotan

Dari laporan yang ada, Willem mengatakan kalau ada tiga orang tewas dan empat orang luka-luka.

Sang Bupati mengungkapkan kalau masyarakat memang selalu menjadi tameng bagi anggota KKSB karena kelompok tersebut bersembunyi di sekitar warga.

Willem meminta agar TNI-Polri tidak lagi melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.

Baca Juga: Rela Keluar Masuk Kelab Malam Usai Cerai dari Ayu Ting Ting, Enji Kini Kepergok Tengah Dekat dengan Wanita Cantik Hingga Berani Panggil Mesra 'Sayang'

Dirinya menginginkan agar aparat menahan diri agar tidak berdampak luas.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, KKSB tersebut dikatakan OPM pimpinan Militer Murib yang menembak secara sporadis ke arah tim gabungan.

"Tim Satgas Gabungan TNI dan Polri lantas membalas tembakan, sehingga kelompok KSB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis (tidak terarah),” ungkap Kepala Penerangam Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.

Baca Juga: Meski Sempat Relakan Tangan Meisya Siregar Dipegang Mantan Suami di Hadapannya, Kesabaran Bebi Romeo Menunggu Cinta Sang Istri Selama 10 Tahun Akhirnya Terbayar Sudah

Setelah adu tembak terjadi ditemukan 7 warga dalam kondisi luka tembak.

Tiga diantaranya tewas seperti yang disebutkan sebelumnya.

Di wawancara yang berbeda, Willem mengatakan masyarakat Puncak merasa tidak nyaman dengan adanya aparat di wilayah mereka melakukan penyisiran.

Baca Juga: Diduga Terima Suap Senilai Rp 26,5 Miliar, Imam Nahrawi Justru Tercatat Punya Harta Kekayaan yang Lebih Kecil Dibanding Uang Haram yang Ia Terima

Dirinya ingin agar penyisitan tersebut dihentikan dan psikologi masyarakat bisa kembali pulih.

“Pendekatan persuasif dengan kasih itu jauh lebih bagus, Panglima dan Kapolda harusnya mengedepankan ini, bukan dengan senjata, karena senjata dengan senjta tak akan pernah selesaikan masalah. Yang ada korban berjatuhan,” kata Willem selaku Bupati.

(*)

Source :Antara tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x