Bahkan rumahnya beberapa kali ditawar dengan harga yang fantastis.
Namun, ia sama sekali tidak tertarik dengan nominal rupiah yang ditawarkan untuk menjual rumahnya yang disebut-sebut mencapai Rp 3 miliar.
Kisah Lies ini mirip dengan film animasi 'UP' dimana seorang kakek mempertahankan rumahnya di tengah pembangunan pesat perkotaan.
Ia memprtahankan rumahnya lantaran penuh dengan kenangan sang sitri yang sudah meninggal terlebih dahulu.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Lies saat diwawancarai Kompas.com.
Ia memilih bertahan di rumahnya karena di sanalah ia dilahirkan dan tumbuh.
Jika Lies memilih bertahan, para tetangganya satu persatu justru pergi dan memilih menjual rumah mereka seperti yang terjadi pada 2012 silam.
Pihak apartemen memberikan harga yang tinggi pada mereka yang menjual rumahnya di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, Lies juga mengatakan bahwa tetangganya takut dengan preman bayaran yang mengusir mereka.