Usai ritual tapa pendem selesai, pihak keluarga Mbah Pani pun memberikan keterangan.
Menurut Joko Wiyono, adik ipar Supani alias Mbah Pani (63), air tanah terus keluar di liang kubur tempat Mbah Pani melakukan ritual tapa pendem.
Pihak keluarga secara rutin menguras air menggunakan pompa air setiap 10 menit sekali.
Joko mengatakan awalnya air tanah tersebut rasanya asin seperti air laut.
Hal ini wajar karena daerahnya memang dekat dengan laut Jawa.
Namun, beberapa saat setelah liang kubur digunakan Mbah Pani untuk tapa pendem, air tersebut berubah menjadi tawar.
"Awalnya asin, karena di sini memang dekat laut. Tapi kemudian berubah jadi tawar setelah digunakan Mbah Pani untuk tapa pendem," katanya.
Joko mengaku sempat mencicipi air tanah yang keluar dari liang kubur Mbah Pani dan terasa tawar.
Ia mengaku rasanya bahkan seperti sumber mata air asli.