Contoh lainnya adalah Laut Mediterania yang berada di Samudera Atlantik.
Diketahui bahwa laut ini memiliki air yang hangat, tinggi garam, dan lebih pekat dibanding Samudera Atlantik.
Ketika Laut Mediterania memasuki Laut Atlantik melalui Selat Gibraltar, laut ini tetap tidak berubah.
Sehingga kedua laut tidak bisa tercampur.
Selain penjelasan secara sains, fenomena tersebut juga telah disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 19 dan 20.
Dalam ayat-ayat tersebut Allah berfirman, "Dia memberikan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing," (QS. Ar-Rahman: 19-20)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Mengapa Dua Air Laut yang Bertemu di Teluk Alaska Ini Tidak Menyatu?"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar