Permadi menceritakan, alasan kecintaannya menggunakan pakaian hitam berawal dari kebiasaan yang diterapkan oleh Poernomo (ayah Permadi) sejak kecil.
Dalam keyakinannya, hitam memiliki makna tersendiri: Warna hitam melambangkan ilmu jawa yang paling tinggi atau dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadi dan warna hitam adalah warna yang paling konsekuen.
"Anda pakai baju warna-warni, bayangan tetap hitam. Anda pakai pakaian warna kuning, tetap warna bayangan hitam. Artinya, apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang dirasakan, apa yang diucapkan dan apa yang diperbuat harus sama dan konsekuen" ujar mantan wartawan ini.
Sebelum menjajaki kariernya sebagai politikus, Permadi mengaku dalam meniti kehidupannya pun pernah mengalami masa-masa sulit.
Bahkan ia tak pernah menyangka dirinya bisa menjadi wakil rakyat dan merasakan keagungan gedung dewan yang terhormat.
Sebelumnya ia mengaku pernah menjadi sopir taksi gelap.
Hal inilah yang menjadikannya alasan hingga sekarang ia suka menggunakan taksi jika berkegiatan di luar.
Selain itu, ia juga pernah menjadi pekerja lepas yang tak mempunyai pendapatan tetap.
“Dalam hidup, saya tidak pernah ngoyo. Istilah jawanya, ngeli ning aja keli. Jadi, mengalir seperti air saja. Bahkan, saya juga menerapkan prinsip hidup seperti yang diterapkan Eyang Sosrokartono yang merupakan kakak dari RA Kartini, yaitu ngelampah tanpa bolo, sugih tanpa bandho dan menang tanpa ngasorake, dengan prinsip itu hidup akan semakin enak" kata pengagum tokoh Soekarno ini.