Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Segera Lengser Jadi Menteri, Susi Pudjiastuti Ngaku Seumur Hidup Baru Kali Ini Kerja Buat Orang, Tak Lupa Beri Kesan Terhadap Presiden Jokowi

Nicolaus - Jumat, 04 Oktober 2019 | 12:13
Bawa Pulang 2 Jerigen Tuak hingga 50 Kg Nanas, Menteri Susi Pudjiastuti Kenang Kunjungan ke Danau Toba
Instagram @susipudjiastuti115

Bawa Pulang 2 Jerigen Tuak hingga 50 Kg Nanas, Menteri Susi Pudjiastuti Kenang Kunjungan ke Danau Toba

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Pada Kami (3/10/2019), sidang kabinet paripurna telah digelar di Istana Negara, Jakarta.

Sidang kabinet kali ini membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014 - 2019 dan persiapan implementasi APBN 2020.

Sidang ini juga merupakan sidang terakhir yang digelar oleh pemerintahan Kabinet Kerja.

Baca Juga: Dijemur dan Dihukum Lari Keliling Lapangan 20 Kali Karena Datang Telat ke Sekolah, Baru Masuk Putaran Keempat, Siswa SMP di Manado Ini Mendadak Tewas

Melansir dari siaran Kompas TV, dalam sidang ini Presiden Jokowi juga mengucapan terima kasih disampaikan kepada Kabinet Kerja karena telah membantu mengimplementasikan visi dan misi presiden dan membangun fondasi kemajuan bangsa.

Namun ternyata kerja Presiden Jokowi selama menjabat di periode pertama yang akan segera selesai ini mendapat apresiasi juga dari beberapa menteri yang hadir.

Salah satu yang megapresiasi sistem kerja Jokowi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Datang ke Pelantikan Bersama Kedua Orangtuanya yang Pakai Sarung, Inilah Sosok Angelo Wako, Anggota DPR RI Asal Ende yang Lantang Tolak Radikalisme

Menteri yang sering bepenampilan nyentrik dan ceplas-ceplos saat bicara ini menyampaikan apresiasinya pada Jokowi.

Melansir dari Tribunnews.com, Susi mengaku senang dapat bekerja sebagai menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Terlalu banyak buat dibicarakan, luar biasa," ujar Susi seusai menghadiri sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Baca Juga: Ramalannya Sering Terjadi, Situs DeathList Kembali Keluarkan Daftar Prediksi Kematian Tokoh Dunia di Tahun 2019, Sembilan dari Lima Puluh Orang yang Disebutkan Benar Meninggal

Susi yang merupakan pengusaha di sektor perikanan dan penerbangan, mengaku baru kali ini bekerja untuk orang atau sebagai anak buah Presiden.

Dirinya sebelum menjadi menteri memang belum pernah bekerja di bawah perintah orang lain.

Ia lebih bebas dan mampu mengatur dirinya sendiri dan bawahanya sebagai pengusaha.

Baca Juga: Terisak Melihat Anggota MPR Sibuk Berebut Kursi Pimpinan, Anggota DPR Papua Barat Jimmy Demianus Ijie: Kamu Bukan Negarawan, Penipu Semua!

Namun sekarang yang ia rasakan benar-benar harus bekerja dibawah perintah Presiden.

"Saya pikir beliau pribadi yang luar biasa, saya kan seumur hidup tidak pernah kerja buat orang, baru kali ini, ya saya pikir senang, luar biasa," tutur Susi.

"Ya namanya kami mencoba membantu beliau dalam membangun negara ini, ya kami usahakan semampunya," sambung Susi.

Sementara ketika ditanya apakah siap jika dipilih menjadi menteri kembali, Susi tidak menjawab dan diikuti dengan tawanya.

Baca Juga: Bermodal Sendok, 2 Napi Asal Sumenep Berhasil Jebol Tembok Penjara, Pernah Tiga Kali Melarikan Diri Tapi Baru Berhasil di Percobaan Keempat

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
tribunnews.com

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Siapapun menterinya, Susi hanya berharap ke depannya harus lebih baik.

"Harus lebih baik, jaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan," ucap Susi.

Melansir dari Wikipedia.org, Susi Pudjiastuti mulai menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja 2014-2019.

Baca Juga: Dibanting dan Dipukuli Selama Seminggu, Bocah 6 Tahun di Kaltim Tewas Usai Dianiaya Wanita LGBT Pacar Tantenya, Pelaku Sempat Antar Korban ke RS

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25 persen dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14 persen dan keuntungan sebesar 12 persen.(*)

Source :Tribunnews.com Kompas TV wikipedia.org

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x