"Calo makam itu bisa berwajah ramah, berbaju gamis, tampak tulus membantu keluarga yang baru saja kehilangan anggota tersayang, seperti yang kami alami seminggu lalu,"
Baca Juga: Pamer Foto Slip Gaji, Bupati Banjarnegara Merasa Tunjangannya Kurang, Budhi Sarwono Tak Merasa Risih
Dirinya menceritakan ketika masa-mas a kehilangan anggota keluarga, 'mereka' disebut baik hati membantu dirinya.
"Selang beberapa jam setelah napas ayah berakhir, rumah kami didatangi banyak kawan, saudara, dan tetangga. Mereka semua baik hati membantu kami.Sampai kemudian, seorang tetangga menawarkan kaveling makam. Kami menolak tawaran, karena sudah dibantu oleh teman baik kakak," tulis akun tersebut.
@vabyo mengatakan kalau keluarganya dipaksa oleh tetangganya untuk masalah kavling pemakaman.
"Jadi masalah tempat mengubur sesungguhnya sudah teratasi. Malah kami survey lokasi sendiri, semalam sebelum pemakaman.Si tetangga itu malah memaksa, berdalih kavelingnya adalah yang terbaik: dekat dari tempat parkir, tak perlu survey—bla bla bla,"
Ketika sudah ditolak @vabyo justru didatangi oknum pria bertato dengan ditemani ketua RT setempat.
"Karena kami bersikeras menolak, ia pun menyerah.Namun keesokan paginya, kami didatangi Pak RT dan seorang akang bertubuh besar penuh tato beraroma unik, mengaku dari TPU Cikutra—lokasi makam yang kami pilih. Ia minta surat kematian dan KTP almarhum ayah dengan gaya intimidatif,"
Sang oknum mengaku sebagai suruhan orang kepercayaan keluarga tersebut.