Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Bakat seseorang secara alami yang tak dimiliki orang lain memang merupakan anugerah dari Sang Pencipta.
Tak semua orang memiliki bakat yang mampu memikat hati orang lain.
Belakangan ini seorang wanita tunawisma di Los Angeles mendadak menjadi pusat perhatian warganet.
Pasalnya sangat tak disangka kalau ternyata wanita tunawisma itu memiliki bakat suara emas.
Berkat aksinya bersenandung di sebuah stasiun kereta bawah tanah membuat wanita ini viral di media sosial.
Aksinya tersebut direkam oleh polisi Los Angeles dan diunggah Departemen Kepolisisan Los Angels di Twitter.
Mendadak wanita tersebut pun mendapat banyak pujian dari para warganet.
Diketahui wanita tunawisma itu bernama Emily Zamourka.
Pada saat itu ia sedang menyenandungkan dengan merdu lagu O Mio Babbino Caro milik komponis Italia Giacomo Puccini.
Suara dari perempuan berusia 52 tahun itu juga telah merebut hati banyak orang.
Video yang telah diunggah akun Twitter @LAPDHQ ini pun mendadak dibanjiri komentar netizen.
Banyak pujian dari netizen yang diungkapkan melalui kolom komentar.
"Suaranya luar biasa! Saya berharap dia memiliki kehidupan yang hebat. Terima kasih kepada petugas polisi yang mengenali keindahan dalam suaranya dan membagikannya di media sosial. Kisah ini hanya membuat saya senang!" tulis seorang warganet.
Baca Juga: Pamer Foto Slip Gaji, Bupati Banjarnegara Merasa Tunjangannya Kurang, Budhi Sarwono Tak Merasa Risih
"Saya telah memperhatikan wanita ini beberapa kali saat naik kereta Metro Los Angeles dan melihat dia memberi makan burung di jalanan. Tidak pernah dalam sejuta tahun saya [membayangkan] dia memiliki suara yang sangat indah," tulis seorang netizen yang pernah melihat Zamourka di jalan.
Selain itu, ada juga netizen yang mempertanyakan apakah Zamourka merupakan seorang tunawisma.
Hal ini diungkapkan karena melihat penampilan Zamourka yang rapi.
"Tas dan pakaiannya bagus dan rambutnya bersih. Sepertinya dia pergi berbelanja dan menyeretnya kembali ke rumah dengan kereta," tulis seorang warganet.
Namun, juru bicara Pemerintah Kota Kota Los Angeles Branimir Kvartuc telah memberikan konfirmasi.
Ia mengatakan bahwa Zamourka menjadi tunawisma setelah kehilangan rumah selama tiga tahun.
Sementara itu dikutip dari Los Angels Times, Zamourka mengatakan bahwa dia pindah ke AS dari Rusia ketika usianya 24 tahun.
Ia pernah belajar bermain biola dan piano, serta bernyanyi dengan meniru penampil opera di televisi.
Situs web selebriti AS, TMZ melaporkan bahwa ia telah ditawari kontrak rekaman oleh produser musik nominasi Grammy.
Tetapi transisi menjadi penyanyi bintang dalam semalam mungkin tidak mudah.
Sejumlah halaman penggalangan dana pun muncul untuk membantu Zamourka menemukan rumah, dan menggantikan biolanya yang dicuri.
Seorang pun akhirnya berinisiatif membuka penggalangan dana untuk Zamourka.
Melansir dari Halaman GoFoundMe telah mengumpulkan ribuan dolar dan telah didukung oleh Pemkot Los Angeles.
Anggota DPRD kota Los Angeles, Joe Buscaino telah menawarkan Zamourka untuk tampil di pembukaan Little Italy di San Pedro untuk merayakan warisan Italia.
"Kami sudah melihat video itu dan ketika dia bernyanyi dalam bahasa Italia, kami pikir akan pantas baginya untuk bernyanyi untuk kami, jadi kami pikir, mari beri dia pekerjaan,” ujar juru bicara Pemkot Los Angeles, Branimir Kvartuc.
"Aku sudah bertemu dan berbicara dengannya serta menawarinya untuk tampil di pertunjukan dan dia dengan senang hati menerima."
Tetapi Kvartuc khawatir bahwa dia mungkin tidak menerima tawaran bantuan.
"Kami telah menawarinya beberapa malam di sebuah hotel dan Airbnb, tetapi kami mendapati bahwa ia memelihara burung dan jadi ia mungkin menginginkan tempat di mana ia dapat menyimpannya," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Zamourka telah berada di jalanan selama beberapa tahun sehingga baginya perlu beberapa saat untuk kembali menyesuaikan diri.
Dia mengatakan ada krisis gelandangan di LA saat ini. "Kami berusaha menampungnya, tetapi ada kekurangan perumahan yang tersedia," tambahnya.
"Beberapa orang berpikir bahwa para gelandangan hanyalah pemakai narkoba atau sekelompok pecundang, tetapi kami ingin mengubah narasi tentang apa itu seorang gelandangan," ujar Kvartuc.(*)