"Jadi hilangnya itu tidak semuanya, hanya Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribuan. Jadi tidak diambil semuanya dan kejadiannya suka di malam hari," kata Eka Kandawira.
Gara-gara keganjilan tersebut, warga kemudian menyimpulkan kalau ada seseorang yang memelihara tuyul atau sejenisnya di sekitar mereka.
"Iya mungkin ada warga sini yang begitu (memelihara tuyul), makanya kami membuat pengumuman itu agar tidak berkeliaran di sini," ujarnya.
Eka mengaku kalau sebenarnya kejadian uang hilang ini sudah pernah terjadi pada beberapa waktu yang lalu .
Namun isunya baru mulai membesar sekarang ini.
"Anggapan saja, kalau melihat langsung atau tanda-tandahya juga tidak ada, cuma banyak laporan dari mulut ke mulut. Kejadiannya sudah lama cuma warga menganggapnya biasa aja, dan baru sekarang ramenya," katanya.
Berdasarkan pengumuman yang tertera, warga sudah mulai mengalami kehilangan uang sejak tiga bulan terakhir.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di Solo, Jawa Tengah.
Di Kelurahan Jagalan, Solo sempat ada isu mengenai teror babi ngepet yang sering mengambil harta warga.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, ternyata yang 'babi ngepet' tersebut adalah warga Jagalan sendiri.
Tindakan tersebut merupakan murni pencurian yang dilakukan oleh Rendy Febrianto alias Bagong (27).
Tetangga sampai tak menyangka kalau Bagonglah yang selama ini sering mengambil barang-barang warga.
Di mata warga, pria yang tinggal di wilayah RT 3 RW 14 itu dikenal sebagai pemuda yang santun dan suka menolong.
Bagong ditangkap oleh warga kampung sendiri pada Rabu (21/8/2019) pagi.
(*)
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Jateng |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar