Laporan reporter Gridhot.ID, Dewi Lusmawati
Gridhot.ID - Pada Kamis (3/10/2019), sidang kabinet paripurna telah digelar di Istana Negara, Jakarta.
Sidang kabinet kali ini membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014 - 2019 dan persiapan implementasi APBN 2020.
Sidang ini juga merupakan sidang terakhir yang digelar oleh pemerintahan Kabinet Kerja.
Melansir dari siaran Kompas TV, dalam sidang ini Presiden Jokowi juga mengucapan terima kasih disampaikan kepada Kabinet Kerja karena telah membantu mengimplementasikan visi dan misi presiden dan membangun fondasi kemajuan bangsa.
Melansir dari Tribunnews.com, Susi mengaku senang dapat bekerja sebagai menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Susi yang merupakan pengusaha di sektor perikanan dan penerbangan, mengaku baru kali ini bekerja untuk orang atau sebagai anak buah Presiden.
Dirinya sebelum menjadi menteri memang belum pernah bekerja di bawah perintah orang lain.
Ia lebih bebas dan mampu mengatur dirinya sendiri dan bawahanya sebagai pengusaha.
Namun sekarang yang ia rasakan benar-benar harus bekerja dibawah perintah Presiden.
"Saya pikir beliau pribadi yang luar biasa, saya kan seumur hidup tidak pernah kerja buat orang, baru kali ini, ya saya pikir senang, luar biasa," tutur Susi.
"Ya namanya kami mencoba membantu beliau dalam membangun negara ini, ya kami usahakan semampunya," sambung Susi.
Sementara ketika ditanya apakah siap jika dipilih menjadi menteri kembali, Susi tidak menjawab dan diikuti dengan tawanya.
Siapapun menterinya, Susi hanya berharap ke depannya harus lebih baik.
"Harus lebih baik, jaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan," ucap Susi.
Melansir dari Wikipedia.org, Susi Pudjiastuti mulai menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja 2014-2019.
Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.
Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25 persen dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14 persen dan keuntungan sebesar 12 persen.
Dikutip GridHot.ID dari Kompas, Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan, sebanyak 558 kapal sudah ditenggelamkan selama Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Agus menyebutkan, selama ini ribuan kapal dari negara asing sudah memasuki perairan Indonesia secara ilegal.
Selain mencuri ikan, mereka juga menyelundupkan narkoba, mengambil satwa yang dilindungi, dan memakai bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari Indonesia.
"Jadi dari penenggelaman kapal ini, nilai aset Indonesia yang berhasil diselamatkan sebanyak ratusan triliun rupiah," kata Agus, saat mendampingi Susi menenggelamkan 21 kapal di perairan Tanjung Datuk, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (6/10/2019).
Terkait 21 kapal yang ditenggelamkan pada Minggu (6/10/2019), Agus menyampaikan bahwa puluhan kapal itu berasal dari Vietnam, Thailand dan negara-negara terdekat lainnya.
Namun, mayoritas adalah kapal dari Vietnam.
"Kapal-kapal itu terbukti mencuri ikan di perairan kita," ujar Agus.
Penenggelaman kapal dilakukan dengan melubangi kapal dan kemudian diberi pemberat agar proses penenggelaman berjalan cepat.
Penenggelaman kapal tidak dilakukan dengan cara diledakkan. Hal itu demi menjaga ekosistem laut.
Selama ini, Susi memang dikenal sebagai salah satu menteri perempuan yang memiliki sikap tegas.
Beberapa kali ia melakukan keputusan tegas untuk menindak kapal-kapal asing yang nekat masuk ke wilayah perairan Indonesia.
Mulai dari penangkapan awak kapal asing, hingga penenggelaman kapal asing.
Sikap itulah yang membuat nelayan-nelayan asing merasa tertekan dengan sosok satu ini.
Bahkan belakangan lalu, dirinya berhasil menangkap kapal MV NIKA milik pemerintah Panama yang jadi buronan Interpol.
Bahkan mungkin karena sikap tegasnya ia mendapat cuitan miring dari Twitter.
Cuitan itu dilontarkan oleh seorang netizen dengan akun Twitter @faizalassegaf.
Dalam cuitannya, akun Twitter @faizalassegaf menyebutkan bahwa Susi adalah seorang Ratu Bajak Laut.
Tak hanya itu, akun Twitter @faizalassegaf juga menuding Susi Pudjiastuti sebagai buronan polisi.
Namun tudingan tersebut lalu dibantah langsung oleh Susi Pudjiastuti. (*)