Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pihak Kapolres mengatakan kalau Belandina dan Marten menjadi otak dari kasus pembunuhan tersebut.
Keduanya menyuruh Efa untuk membunuh Marince dengan iming-iming bayaran Rp 20 juta tunai.
Bambang kemudian menjelaskan mengenai motif para pelaku di pembunuhan tersebut.
Marten dan Marince saat itu sedang pisah ranjang.
Namun selama itu secara diam-diam, Marten kembali menjalin kasih dengan mantan pacarnya yaitu Belandina.
"Motifnya pembunuhan ini, karena adanya cinta lama bersemi kembali antara pelaku Marten dan pelaku Belandina, sehingga timbulah rencana untuk membunuh korban," ungkap Bambang, dalam keterangan tertulis.
Hingga akhirnya keduanya menyuruh Efa untuk membunuh Marince dengan senjata api rakitan.
Sementara itu untuk Efa sendiri mau mengambil tugas sebagai pembunuh bayaran karena motif ekonomi.
"Pelaku Efa atas dasar kebutuhan ekonomi dimana saat itu ia membutuhkan dana atau uang untuk pembangunan rumah bantuan layak huni yang diberikan oleh pemerintah desa sehingga ia mau menghabisi korban dengan bayaran uang tunai 20 juta," kata Bambang.