"Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?" ujar Emil disambut sorak penonton.
Menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu hanya sebagian kecil dari kerja KPK.
"Nggak itu sebagian kecil Prof. Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan."
"Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof," terang Arteria.
Baca Juga: Nggak Nyangka, Sarwendah Kini Terang-terangan Ngaku Pernah Jadi Korban Perselingkuhan, Kok Bisa?
Arteria kemudian menjelakan perihal alasan pembentukan dewan pengawas.
Politikus yang merupakan lulusan tempat Emil Salim mengajar itu juga menyinggung soal KPK gadungan.
"Di Sumatera Barat, saya buktikan lagi, ini ada kasus Rp 6 triliun, dana bencana kemudian juga masalah KONI, kemudian juga masalah pasar, enggak pernah diangkat, kenapa dicek lagi apakah ada serah terima penyerahan kebun sawit, motor-motor besar, siapa yang menerimanya tanyakan sama beliau?" ujarnya.
"Ingin saya katakan inilah yang ingin kita coba, kita hargai capaian-capaian KPK Prof, tapi tidak boleh menutup mata kalau memang harus ada pembenahan terhadap KPK," sambung Arteria.