Namun sebagian masyarakat justru mengomentari peristiwa penusukan kepada Wiranto secara tak prihatin.
Bahkan sebagian orang justru merasa 'senang' dengan adanya pemberitaan tentang hal tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, psikolog sosial Hening Widyastuti kemudian memberikan komentarnya tentang fenomena tersebut.
Adanya rasa 'senang' pada sebagian masyarakat erat kaitannya dengan kondisi politis yang rentan dan sensitif.
"Pak Wiranto menjabat sebagai Menko Polhukam, ada kaitan secara langsung atau tidak langsung, yang bertanggung jawab dengan situasi kondisi keamanan saat ini yang tidak stabil di Indonesia," ujar Hening.
"Kasus demo di mana-mana, serang-menyerang lewat media sosial maupun di lapangan antara pendukung yang satu dan yang lain, belum kasus kemanusiaan di Papua, dan lain sebagainya,"
"Bila ada seseorang yang dianggap sebagai lawan politik dari yang didukung, bila terjadi musibah atau accident pada mereka, maka (orang yang sudah menyimpan rasa benci) akan senang bahagia di atas penderitaan orang lain," kata Hening.
Hening mengatakan sebagian masyarakat yang justru merasa senang ketika melihat kasus pemberitaan penusukan Wiranto erat kaitannya dengan rasa dendam yang terpendam.
"Mungkin awalnya karena merasa dikecewakan oleh pemerintah, karena erat kaitannya dengan situasi Papua dan demo krisis kemanusiaan, akan menimbulkan rasa benci yang sangat dalam kepada masyarakat,"