"Akhirnya, ketika ada musibah (pada Wiranto) yang harusnya kita merasa prihatin, belum tentu hal yang sama dirasakan mereka (yang kecewa). Ini malahan jadi kabar gembira, berita yang menyenangkan," jelas Hening menambahkan.
Hening juga menambahkan mengenai situasi dan kondisi Indonesia saat ini yang sedang tidak stabil.
Publik juga kemudian bertanya-tanya mengapa harus Wiranto yang jadi sasaran pelaku.
Pengamat peristiwa terorisme, Al Chaidar mengatakan kalau diduga pelaku sudah merencanakan dan memilih target secara pasti.
“Terencana tapi enggak lama-lama banget. Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar.
“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata dia.
Chaidar menduga kalau pelaku merupakan kelompok jaringan teroris yang memang sudah merencanakan aksinya secara matang dan terukur.
(*)