Zainal awalnya berkuliah di UGM dan mengambil jurusan hukum Internasional.
Namun ketertarikannya pada dunia dakwah Islam membuatnya memilih untuk memperdalam ilmu agama.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Wikipedia, Zainal dikabarkan pernah mencari ilmu di India, Pakistan, dan Arab.
Hingga akhirnya Zainal bersekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Afrika Selatan.
Bahkan Zainal juga menemukan cintanya di sana.
Diketahui Zainal menikah dengan Salsabila, wanita berusia 15 tahun yang juga merupakan murid dari Perguruan Tinggi yang sama pada tahun 2013.
Salsabila sendiri merupakan putri seorang pilot asal Indonesia yang bekerja di maskapai Internasional.
Selang tiga bulan setelah pernikahannya, Zainal mengalami sakit demam yang ternyata cukup parah.
Sakit demam tersebut ternyata membuat Zainal menghembuskan napas terakhirnya pada tahun yang sama.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Zainal dimakamkan di pemakaman umum muslim di Lenasia, Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu (29/5/2019).
Jasad Zainal tidak dibawa pulang ke Indonesia karena takut terlalu lama di perjalanan.
"Kalau kelamaan tidak baik, harus dibalsem lagi, rute pesawat terbang yang gampang pun sulit, di sana tidak ada lapangan terbang," kata Wiranto usai menggelar pengajian di rumahnya, kompleks Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2013) malam.
Selain itu, Wiranto mengaku tak tahu bagaimana izin pengembalian jenazah di sana. Sehingga, dikhawatirkan tidak bisa ke luar.
"Kalau kami paksakan ke Tanah Air, perlu usaha ekstra keras, dan kami tidak tahu bagaimana izin pengembalian jenazah di sana, bisa keluar apa tidak," ujarnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Tribun Jabar |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar