Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Penusukan Menkopolhukam Wiranto oleh orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, ramai disoroti publik.
Perisiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/10/2019).
Kronologi penyerangan terjadi di sebuah lapangan ketika Wiranto hendak menaiki helikopter seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathla'ul Anwar.
Akibat penyerangan tersebut, Wiranto mengalami dua luka tusuk di bagian perut hingga membuatnya harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Salah satu objek yang menjadi sorotan adalah penggunaan senjata khas ninja, kunai, untuk menusuk Wiranto.
"Ya (senjata yang digunakan pelaku kunai)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo seperti dilansir Kompas.com, Jumat (10/11/2019) pagi.
Mengenai penggunaan senjata ini sendiri, pihak BIN dan pakar terorisme sudah menyebutkan alasannya.
Namun, fakta yang tak banyak diketahui masyarakat adalah bahwa keberadaan kunai dalam aksi terorisme sebenarnya sudah tercium sejak aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu pada 2017.
Aksi bom bunuh diri pada 24 Mei 2017 tersebut terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.