Perangkat gadget disebutkan Dewi memang berbahaya jika digunakan di dalam area SPBU.
Sementara itu External Communication Pertamina, Arya Dwi Paramitha, menyebutkan, ponsel pada umumnya bisa memicu kebakaran saat digunakan pada area yang dominan terdapat uap dari BBM.
"Di literatur produsen ponsel juga (tertera) dengan tegas menyampaikan bahwa ponsel tidak direkomendasikan penggunaannya pada wilayah yang terdapat gas yang mudah terbakar," ujar Arya.
Baca Juga: Beli 12 Kondom di Apotek, Alasan Nenek Ini Langsung Bikin Penjual Jatuh Pingsan, Kenapa?
Meski pihak pertamina sudah menyebutkan pemicu kebakaran akibat penggunaan handphone di area SPBU, pihak peneliti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI justru membantah jelas pernyataan tersebut.
Dr Yuyu Wahyu yang merupakan salah satu peneliti di instansi tersebut mengatakan kalau hingga kini tak ada bukti ponsel bisa menjadi penyebab adanya percikan api.
“Sepertinya tidak mungkin. Sampai sekarang belum ada bukti radiasi ponsel menyebabkan terbakarnya pom bensin. Karena pom bensin terbakar bukan karena radiasi, tapi karena percikan api,” tutur Dr Yuyu.
“Besar atau tidaknya radiasi tergantung dengan dekat atau tidaknya kita ke BTS. Semakin jauh, maka semakin besar juga radiasi elektromagnetiknya,” jelas ia.
Source | : | Kompas.com,LIPI,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar