"Berbekal browsing, dan saya ingin melihat project di Indonesia.
18 jam terbang dari Jerman saya menemukan hal yang sangat berbeda dan di sini sangat panas," ujar guru uang mengajar Bahasa Inggris, Matematika dan Fisika yang dikutip Grid.ID dari SURYA.co.id, Sabtu (10/2/2018).
Ia mengungkapkan perbedaan di Surabaya dengan tempatnya tinggal adalah sikap religiusnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sudah Mantap Jadi Menteri Jokowi, AHY Tak Kunjung Datang ke Istana, Ada Apa?
Di Jerman menurutnya hanya orang tua yang ke gereja, sedangkan di sini anak kecil sudha rajin beribadah 5 kali sehari.
"Bahkan mereka antusias untuk beribadah haji, sangat seru mengikutinya. Saya berusaha memahami perbedaan ini," ujar alumnus teknik otomotif ini.
Alfina Yulia Sani (17), siswa kelas XII mengungkapkan manasik haji merupakan pengalaman pertamanya.
Sehingga ia ingin tampil dengan baik, apalagi ada guru dari Jerman yang mungkin ingin belajar hal ini.
"Pastinya malu kalau saya sendiri nggak bisa kalau ditanya bule," ungkapnya.
Wakil Kepala Smamda Surabaya, Rr Tanti Puspitorini mengungkapkan kedatangan guru asal Jerman ini menjadi pengalaman baru siswa.