"Saya berharap bahwa dengan membagikan foto-foto bayi lelaki saya yang begitu berharga ini, mungkin akan membuat satu orang yang memikirkan aborsi memutuskan untuk membatalkannya dan membiarkan anak mereka tetap hidup," sambungnya.
Sharran juga mengatakan dia bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk melahirkan meski kehilangan anaknya, yang dia beri nama Miran.
"Lihat dia, memegang jariku, melihat bagaimana dia terbentuk dengan sempurna, saya kagum. Saya tidak bisa percaya betapa sempurna segala sesuatunya padanya. Telinganya, lidahnya, gusinya, bibirnya. Saya tidak bisa mempercayainya," ujar Sharran.
Sharran mengatakan, dokter mendesaknya untuk melakukan tindakan kuretase setelah sonogram mengungkapkan jantung janinnya telah berhenti berdetak.
Tapi Sharran menolaknya, dia memilih untuk diinduksi dan melahirkan secara normal.
"Dokter mengatakan kami dapat membuangnya sebagai limbah medis, atau menghubungi rumah duka," ujar Sharran.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar