Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lolos dari Maut Hingga Kini Bisa Jadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto Pernah Hampir Mati Saat Drop Pasukan di Pedalaman Papua, Bertaruh Nyawa di Atas Pesawat CASA

None - Senin, 28 Oktober 2019 | 19:42
Marsekal Hadi Tjahjanto
Tribunnews

Marsekal Hadi Tjahjanto

Sebagai pesawat tranpor ringan yang biasa terbang rendah, CASA memang rawan oleh tembakan dari darat karena senjata jenis senapan serbu bisa melumpuhkannya.

Baca Juga: Usianya Kini Masuki Kepala 6, Dibalik Hidupnya yang Bergelimang Harta Hotman Paris Akui Masih Belum Temukan Kebahagiaan, Ini Alasannya

Apalagi fuselage (badan) CASA tidak dibuat dari lapisan komposit yang anti peluru tapi alumunium yang mudah sekali ditembus peluru senapan serbu.

Oleh karena itu dalam penerbangan di daerah konflik CASA selalu terbang pada ketinggian 10.000 kaki sehingga bisa menghindari tembakan dari senapan serbu atau senapan mesin. Dari sejarahnya pesawat CASA yang rawan diserang pasukan darat saat terbang rendah ini memang sudah ditujukan untuk kepentingan militer.

Ketika pada tahun 1974 militer Spanyol memutuskan untuk mengoperasikan pesawat angkut ringan CASA C-212, pesawat yang diproduksi oleh Aviocar itu ternyata menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: Berani Sewa PA dengan Bayaran Rp 13 Juta, Inilah Pria yang Turut Terciduk Sekamar dengan Mantan Putri Pariwisata Indonesia Tersebut, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Oleh militer Spanyol CASA yang dijagokan untuk mengganti pesawat transport dari era PD II tersebut sukses diterbangkan untuk operasi penerjunan pasukan, dropping logistik dan ambulan udara serta mampu menjangkau wilayah-wilayah terpencil.

Pendaratan CASA ke pulau-pulau terpencil yang umumnya memiliki landasan udara yang pendek bisa dilakukan berkat kemampuan Short Take off and Landing (STOL) dan mesin turbopropnya.

Teknologi STOL yang dimiliki CASA memungkin pesawat transport yang sanggup mengangkut maksimal 28 penumpang itu bisa lepas landas dan mendarat pada landasan sepanjang 500 meter saja.

Sementara mesin CASA yang digerakkan oleh gas turbin bisa diperkecil energinya sehingga memungkinkan lepas landas pada jarak pendek.

Baca Juga: Kejam, Seorang Wanita di India Tega Siram Pacaranya dengan Air Keras Hingga Matanya Melepuh, Alasannya Sang Pria Menolak Saat Diajak Nikah Setelah Pacaran Selama 6 Bulan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan keterangan kepada wartawan di Dermaga JICT 2 Pelabuh

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan keterangan kepada wartawan di Dermaga JICT 2 Pelabuh

Source : intisari-online.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x